Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KETERBUKAAN DIRI REMAJA TERHADAP ORANG TUA

Rika Gusnita (2014) HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KETERBUKAAN DIRI REMAJA TERHADAP ORANG TUA. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (93kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (53kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (82kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (87kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (78kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (25kB) | Preview

Abstract

Ketidakmampuan remaja dalam melakukan keterbukaan diri kepada orang tua disebabkan karena tidak harmonisnya keluarga yang ditandai dengan tidak adanya waktu bersama untuk saling mengungkapkan perasaan, kurangnya penghargaan terhadap pendapat anak, dan tidak efektifnya komunikasi yang terjalin antara anggota keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keharmonisan keluarga dengan keterbukaan diri remaja terhadap orang tua. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah ada hubungan antara keharmonisan keluarga dengan keterbukaan diri remaja terhadap orang tua. Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 300 orang siswa yang terdiri dari 151 siswa laki-laki dan 149 siswa perempuan. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment dan diperoleh hasil koefisien korelasi (r) antara X dan Y adalah 0,492 dengan nilai signifikansi 0,000 (p< 0,01) yang berarti terdapat hubungan yang sangat signifikan antara keharmonisan keluarga dengan keterbukaan diri remaja terhadap orang tua dengan sumbangsih sebesar 24,2% (R2=0,242). Artinya semakin harmonis hubungan dalam keluarga maka semakin tinggi keterbukaan diri remaja terhadap orang tua. Begitu pula sebaliknya, semakin tidak harmonis hubungan dalam keluarga maka semakin rendah keterbukaan diri remaja terhadap orang tua. Jadi, hipotesis pada penelitian ini diterima. Remaja adalah anak yang paling sulit untuk terbuka kepada orang tua, namun keterbukaan itu akan muncul jika hubungan antara orang tua dan remaja lebih nyaman dan santai.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 100 Filsafat dan Psikologi > 150 Psikologi
Divisions: Fakultas Psikologi > Bagian Psikologi Klinis dan Agama
Depositing User: Feni Marti Adhenova
Date Deposited: 20 Aug 2016 04:14
Last Modified: 20 Aug 2016 04:14
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6379

Actions (login required)

View Item View Item