Nelda Hikmah (2014) PENINGKATAN HASIL BELAJAR SAINS PADA STRUKTUR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA MELALUI STRATEGI BATU LONCATAN PADA SISWA KELAS IVSEKOLAH DASAR NEGERI 005 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text FM.pdf Download (143kB) | Preview
Preview	Text BAB I.pdf Download (97kB) | Preview
Preview	Text BAB II.pdf Download (34kB) | Preview
Preview	Text BAB III.pdf Download (36kB) | Preview
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB)
Preview	Text BAB V.pdf Download (7kB) | Preview
Preview	Text EM.pdf Download (8kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Sains di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 005 Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar. Gejala yang terlihat ketuntasan belajar siswa masih mencapai rata-rata 46,15 dari jumlah siswa sebanyak 26 orang, artinya hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 65. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah apakah melalui strategi batu loncatan dapat meningkatkan hasil belajar Sains pada materi struktur tumbuhan dan fungsinya siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 005 Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan strategi batu loncatan untuk meningkatkan hasil belajar Sains. Penelitian ini dilakukan 2 siklus, setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan teknik observasi, dan tes. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa strategi batu loncatan dapat meningkatkan hasil belajar Sains pada materi struktur tumbuhan dan fungsinya siswa kelas IV SDN 005 Pulau Kecamatan Bangkinang Seberang. Hal ini terlihat dari sebelum tindakan siswa yang tuntas sebanyak 12 orang (46,15%), dan yang tidak tuntas sebanyak 14 orang siswa (53,84%). Siklus I meningkat menjadi 18 orang siswa (69,23%), dan tidak tuntas 8 orang siswa (30,77%). Pada siklus II meningkat menjadi 22 orang (84,62%) siswa yang tuntas. Sedangkan 4 orang siswa (15,38%) belum tuntas, artinya hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan sebesar 75%, adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah 65.

Actions (login required)

View Item