RIFKI AFANDI, - (2022) PRODUKSI GAS TOTAL SILASE BERBAHAN AMPAS TAHU DAN DEDAK PADI HALUS SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN TANIN CHESTNUT SEBAGAI ADITIF SILASE. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (374kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanin chestnut (Castanea mollissima) sebagai aditif silase, dalam menurunkan produksi gas dan metana silase berbahan ampas tahu dan dedak padi halus teknologi in vitro. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Pengujian in vitro telah dilakukan di Laboratorium Ternak Perah Fakultas Peternakan IPB University. Uji konsentrasi gas metana telah dilakukan di Balai Lingkungan Pertanian (Balingtan Pati, Jawa Tengah). Rancangan Acak Kelompok (RAK) digunakan dalam penelitian ini, dengan 5 perlakuan, yaitu P1: ampas tahu segar, P2: ampas tahu segar + dedak padi halus 5% BK, P3: P2 + tanin chestnut 0,50% BK, P4: P2 + tanin chestnut 1% BK, dan P5: P2 + tanin chestnut 1,50% BK, diensilasekan selama 30 hari. Perlakuan tersebut dikelompokan ke dalam 5 kelompok (ulangan), sehingga proses in vitro yang berbeda menjadi kelompok karena perbedaan variasi populasi dan aktivitas mikroba rumen dalam setiap waktu pengambilan cairan rumen. Sampel dikeringkan, digiling, dan diayak dengan ukuran ayakan sekitar 0,50 mm. Metode in vitro yang digunakan yaitu Theodore et al. (1994). Peubah yang diukur adalah produksi gas total dan metana. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan analisis ragam, dan apabila antar perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan uji Duncan taraf 5%. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan tanin chestnut sebagai aditif silase berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi gas kumulatif (128-152 ml), produksi gas maksimum (116-142 ml), laju produksi gas (0,07-0,09 ml/jam), metana (9,18-17,2 ml/g sampel), dan metana 12,9-22,4 (ml/g bahan organik). Formulasi yang paling optimal terdapat pada perlakuan P4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan tanin chestnut 1% BK pada silase berbahan ampas tahu dan dedak padi halus 5% BK dapat menjadi substitusi pemberian ampas tahu segar secara in vitro. Kata kunci: Ampas tahu segar, in vitro, metana, produksi gas total, silase, tanin chestnut
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Pertanian dan Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | fapertapet - |
Date Deposited: | 21 Jan 2022 04:09 |
Last Modified: | 21 Jan 2022 04:09 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/58023 |
Actions (login required)
View Item |