Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP SEWA MENYEWA POHON KELAPA UNTUK MEMBUAT TUAK (Studi Kasus di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai)

Andi Lala (2015) TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP SEWA MENYEWA POHON KELAPA UNTUK MEMBUAT TUAK (Studi Kasus di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
fm.pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I Latar Belakang.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II Lokasi Penelitian.pdf

Download (59kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III Tinjauan Umum Ijarah.pdf

Download (121kB) | Preview
[img] Text
BAB IV Pembahasan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (159kB)
[img]
Preview
Text
BAB V Kesimpulan.pdf

Download (40kB) | Preview
[img]
Preview
Text
em.pdf

Download (23kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul “TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP SEWA MENYEWA POHON KELAPA UNTUK MEMBUAT TUAK (Studi Kasus di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai)”. Skripsi ini di latar belakangi oleh kebiasaan sebagian masyarakat yang melakukan sewa menyewa pohon kelapa, dimana tujuan sewa menyewa itu untuk membuat tuak, padahal tual termasuk dalam golongan khamer yang tidak boleh di konsumsi menurut Islam. Batasan masalahnya, agar penelitian ini lebih terarah pada sasaran yang diinginkan dengan benar dan tepat maka penulis memfokuskan pada tinjauan Fiqih Muamalah terhadap sewa menyewa pohon kelapa untuk membuat tuak (studi kasus di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui akad sewa menyewa pohon kelapa untuk membuat tuak, untuk mengetahui bagaimana proses pembuatantuak serta untuk mengetahui tinjauan Fiqih Muamalah terhadap sewa menyewa pohon kelapa untuk membuat tuak di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di perkebunan kelapa di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan, dalam mengumpulkan data penulis menggunakan metode Observasi, yaitu mengamati langsung ke lokasi penelitian. Wawancara, yaitu penulis mengadakan tanya jawab tentang permasalahan (sewa menyewa) yang diteliti dengan pihak yang terkait. Studi Perpustakaan, yaitu dengan mempelajari data-data, teori-teori dan pendapat para ahli. Serta yang penulis pakai dalam analisis data ini adalah Deskriptif Analisis, yaitu mengumpulkan data-data yang telah ada, kemudian data-data tersebut dikelompokkan ke dalam kategori-kategori berdasarkan persamaan jenis data tersebut dengan tujuan agar dapat menggambarkan yang diteliti, kemudian dianalisa dengan menggunakan pendapat atau teori para ahli yang relevan. Dalam peneitian ini menggunakan tiga metode penulisan yaitu Metode Induktif, yaitu mengumpukan data-data yang ada hubungannya dengan dengan masalah yang diteliti dari yang bersifat khusus, kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum. Metode Deduktif, yaitu mengumpulkan data- data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti dari yang bersifat umum, kemudian diambil suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Metode Deskriftif Analisi, yaitu mengumpulkan data-data lalu dianalisa sehingga dapat disusun sesuai dengan kebutuhan penulis. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa praktek sewa menyewa pohon kelapa untuk membuat tuak di Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan yang dilaksanakan sampai sekarang ini dilakukan secara lisan dan melalui prosedur-prosedur yang telah disepakati oeh kedua belah pihak. Proses penyewaan pophon kelapa ini tidak sesuai dengan akad sewa menyewa dalam hukum Islam. Akad tidak sah dilakukan apabila manfaat yang di akadkan itu tidak sesuatu yang dilarang dalam Islam. Apabila ditinjau menurut Fiqih Muamalah, praktek sewa menyewa pohon kelapa untuk membuat tuak yang dilaksanakan di Kelurahan Bangsal Aceh, menurut penulis pohon kelapa yang disewakan hukumnya boleh namun jika tujuannya untuk membuat tuak maka hukumnya haram, karena tuak merupakan minuman yang memabukkan dan termasuk dalam kategori khamer, sedangkan khamer dilarang oleh Syari’at Islam. meskipun kelapa itu disewakan karena tidak berbuah normal atau pemilik kebun sudah memiliki pekerjaan lain atau karena kebun yang begitu luas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.2 Teologi Islam, Aqaid dan Ilmu Kalam > 297.273 Islam dan Ilmu Ekonomi
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 12 Sep 2016 07:52
Last Modified: 12 Sep 2016 07:52
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7208

Actions (login required)

View Item View Item