Andi Mutia Pilka (2012) ANALISIS FATWA MAJLIS ULAMA INDONESIA (MUI) NO. 4 TAHUN 2005 TENTANG ABORSI AKIBAT PEMERKOSAAN. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2012_201248AH.pdf Download (620kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul “Analisis Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) No. 4 Tahun 2005 Tentang Aborsi Akibat Pemerkosaan. Di tulis dilatar belakangi adanya kasus Kehamilan Tidak Dikehendaki (KTD) yang berakhir dengan aborsi tidak aman, merupakan salah satu kasus yang terjadi di Indonesia. Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia menemukan, pertahun rata-rata terjadi sekitar 2 juta kasus aborsi tidak aman. Sementara WHO memperkirakan 10-50% dari kasus aborsi tidak aman berakhir dengan kematian ibu. Melihat bahaya akibat aborsi tersebut, maka pada mulanya seluruh lembaga fatwa di Indonesia, Bahtsul Masail, Majlis Tarjih, MUI, dan Dewan Hisbah sepakat mengharamkan aborsi sejak terjadinya pembuahan, kecuali darurat, ada alasan medis, secara mutlak. Demikian pula mereka sepakat tentang batas haramnya aborsi adalah sejak terjadinya konsepsi. Akan tetapi, dalam perkembangan berikutnya, MUI kemudian lebih merinci hukum pengecualian, jika karena adanya uzur syar’i, baik darurat maupun hajat, seperti akibat perkosaan atau demi menyelamatkan jiwa ibu, atau karena menderita penyakit berat yang dapat mengancama jiwa si ibu, mereka membolehkannya dengan batasan dan syarat tertentu, seperti sebelum usia kandungan 40 hari, diromendasikan oleh keluarga, dokter dan ulama, pelaksanaannya dilakukan di rumah sakit tertentu. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang lahirnya fatwa MUI, dalil yang digunakan dalam fatwa MUI tersebut, dan tanggapan Ulama' lain tentang Aborsi anak korban pemerkosaan. Sementara bentuk penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) yaitu menghimpun data yang berasal dari buku-buku referensi dan naskah-naskah yang berkaitan dengan aborsi akibat pemerkosaan. Yaitu menggunakan kitab-kitab primer yang berhubungan dengan penelitian ini, seperti kitab fiqh, dan buku-buku skunder lainnya, internet dan media informasi lainnya. Hasil Penelitian menunukkan bahwa Pertama, yang melatar belakangi lahirnya fatwa MUI tentang aborsi akibat pemerkoasaan adalah kekhawatiran akan munculnya penderitaan yang akan ditanggung anak tersebut, aib yang harus diterima apa adanya dan tabu untuk dipublikasikan, dan sikap masyarakat yang memposisikan wanita yang hamil akibat perkosaan sebagai pihak yang dipersalahkan. Kedua, Dalil yang digunakan MUI untuk merumuskan Fatwa tentang Aborsi adalah Surat Al-Hajj: 5; Surat Al-Mu’minun: 12-14; Surat Al-Furqan: 68-69; Surat Al-An’am: 151, sedangkan kaidah fiqh yang digunakan adalah "Menolak kemafsadatan didahulukan daripada mengambil kemaslahatan", "Kebutuhan terkadang dapat menduduki keadaan darurat", dan "Kemadaratan membolehkan yang madarat (dilarang)"; Ketiga, Berdasarkan prinsip-prinsip kemashlahatan dan dhoruriyyah, maka Ulama sepakat untuk membolehkan melakukan aborsi bagi korban perkosaan sebelum usia kandungan 40 hari.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.56 Etika Moral Islam dalam Hal Tertentu |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 09 Dec 2016 03:27 |
Last Modified: | 09 Dec 2016 03:27 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/9580 |
Actions (login required)
View Item |