Muhammad Syafi'i (2012) PERCERAIAN DI LUAR SIDANG PENGADILAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PELAKSANAAN NAFKAH ANAK. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
2012_201209AS.pdf Download (521kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini berjudul “PERCERAIAN DI LUAR SIDANG PENGADILAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PELAKSANAAN NAFKAH ANAK ( Studi Kasus Di Kecamatan Bangkinang Seberang )”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya sebagian masyarakat di kecamatan Bangkinang Seberang yang melakukan perceraian di luar sidang pengadilan dan berdampak kepada tidak terjaminnya nafkah anak. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimana pelaksanaan perceraian di luar sidang Pengadilan, bagaimana dampaknya terhadap pelaksanaan nafkah anak dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perceraian di luar sidang Pengadilan. Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagian masyarakat Kecamatan Bangkinang Seberang Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Penelitian ini merupakan penelitina lapangan dengan mengumpulkan data langsung dari sebagian masyarakat Kecamatan Bangkinang Seberang yang melakukan perceraian di Luar Pengadilan, populasi dalam penelitian ini sebanyak 8 keluarga, karena populasinya terjangkau maka penulis tidak menggunakan sampel, tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaaan perceraian di luar Pengadilan dan dampaknya terhadap pelaksanaan nafkah anak dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul penulis menulis data tersebut secara deskriptif dan dianalisis. Di Akhir penelitin penulis menyimpulkan bahwa Sebagian masyarakat kecamatan Bangkinang Seberang masih melakukan perceraian di luar sidang Pengadilan dengan alasan tidak ada biaya dan lamanya proses persidangan di Pengadilan Agama Bangkinang. Perceraian Di luar persidangan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Bangkinang Seberang berdampak kepada tidak dibayarnya nafkah anak atau tidak maksimalnya pembayaran nafkah anak oleh mantan suami yang melakukan perceraian di luar sidang Pengadilan. Dalam tinjauan fiqh perceraian di luar pengadilan tetap dianggap sah karena tidak ada perintah dari nash untuk melakukan perceraian di Pengadilan, oleh karenanya pada dasarnya tetap berlaku akibat-akibat hukum perceraian seperti putusnya perkawinan, nafkah iddah dan nafkah anak. Dalam hal perceraian yang terjadi luar Pengadilan jarang para mantan suami yang mau mentaati akibat dari perceraian tersebut karena tidak ada pemaksaan.Dalam hukum positif di indonesia kewenangan untuk memproses perceraian telah dilimpahkan oleh negara kepada pengadilan dengan demikian perceraian di luar sidang pengadilan tidak diakui akibat hukum dari perceraian tersebut. Seperti kewajiban-kewajiban nafkah iddah atau nafkah anak.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.577 Perkawinan Menurut Islam, Pernikahan Menurut Islam, Munakahat |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 09 Dec 2016 02:28 |
Last Modified: | 09 Dec 2016 02:28 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/9569 |
Actions (login required)
View Item |