AHMAD SUBRI NST, - (2025) IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 DALAM RANGKA PENERTIBAN ”PAK OGAH ” DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DALAM MENGATUR LALU LINTAS JALAN RAYA DI KOTA PEKANBARU. Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (716kB) |
Abstract
Dalam kompleksitas kehidupan manusia sehari-hari, tidak terlepas dari yang namanya alat transportasi.di dalam Undang Undang Nomor 2 tahun 2002 pasal 13 yang berbunyi”Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah:Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.menegakkan Hukum dan memberikan perlindungan,pengayoman,dan pelayanan kepada masyarakat ” oleh karna itu, keberadaan Pak Ogah dalam mengatur lalu lintas tidaklah sesuai dengan peraturan yang ada yang seharusnya di lakukan oleh pihak Kepolisian dalam penertiban lalu lintas. hal ini jelas bertentangan sekali dengan adanya pak ogah dalam mengatur lalu lintas di putaran jalan raya yang seharusnya menjadi tugas yang diemban oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia.Penelitian ini bersifat kualitatif yang merupakan jenis penelitian lapangan (field research).Teknik pengumpulan data adalah wawancara,observasi, studikepustakaan dan dokumentasi. Metode dalam analisis data dengan melihat langsung kelapangan dan data yang di muat dalam tulisan. Hasil penelitian diketahui implementasi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 dalam rangka penertiban “Pak Ogah”di tinjau dari Hukum Islam dalam mengatur lalu lintas jalan raya. di Pekanbaru sendiri sudah ada beberapa upaya penertiban pak ogah seperti melakukan pembinaan dan pelatihan yang di lakukan oleh Ditlantas Polda Riau walaupun belum sepenuhnya teratasi dan bisa dikatakan masih 30% Direktorat lalu lintas (Ditlantas) Polda Riau menggelar apel bersama 78 orang "Pak Ogah" si pengatur lalu lintas bersama sejumlah Instansi terkait, Kamis (25/7). Mereka ikut apel bersama Dinas Perhubungan, Jasa Raharja serta Satuan Polisi Pamong Praja. Sebanyak 78 orang Pak Ogah ini akan diberi tugas menjadi Sukarelawan Pengatur lalu lintas (Supeltas).Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman menjelaskan Supeltas ini nantinya akan bertugas menjadi pengatur lalu lintas di hampir setiap UTurn yang ada di Pekanbaru.Tinjauan Fiqh Siyasah terhadap pelaksanaan pak ogah dalam mempertimbangkan aspek-aspek esensisal dalam ajaran Islam, kita dapat mengevaluasi apakah tindakan Pak Ogah dapat dianggap efektif dalam menjaga kepentingan masyarakat dan memperjuangkan tujuan-tujuan yang dianut oleh nilai-nilai agama. Dalam Maqasidh Al-Syariah Pak Ogah mencakup 2 Komponen yakni: 1. Hifdz Al-Maal (menjaga Harta), bahwa profesi Pak Ogah menjadi sebuah pekerjaan dan sumber penghidupan bagi pelakunya terutama untuk i kalangan ekonomi kebawah, hal ini banyak diminati karena profesi ini tidak memerlukan persyaratan yang rumit, 2. Hifdz Al-Nafs (menjaga jiwa,menjaga keberlangsungan hidup dalam membiayai diri sendiri dan keluarga merupakan prioritas sehingga hidup terus berjalan sesuai dengan alurnya.Walaupun juga ada yang berpendapat bahwa adanya Pak Ogah menyebabkan kemacetan dan membahayakan pengguna jalan, maka aspek maslahatnya harus lebih dominan dari mudhorot (bahaya) nya agar tujuan dari Hukum Islam dapat terwujud.Dan Allah tidak sedikitpun menyulitkan manusia dalam kehidupan dunia asalkan tidak bertentangan dengan Syari‟At Islam. Kata Kunci : Implementasi, Pak Ogah, Fiqh Siyasah Qadhaiyyah
| Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
||||||||||||
| Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
| Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Tata Negara (Siyasah) | ||||||||||||
| Depositing User: | fasih - | ||||||||||||
| Date Deposited: | 21 May 2025 05:08 | ||||||||||||
| Last Modified: | 21 May 2025 05:08 | ||||||||||||
| URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/88051 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
