Irham (2011) PELAKSANAAN FIDYAH PUASA OLEH AHLI WARIS UNTUK KELUARGA YANG MENINGGAL DUNIA DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM (Studi Di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.
|
Text
2011_2011193.pdf Download (338kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul PELAKSANAAN FIDYAH PUASA OLEH AHLI WARIS UNTUK KELUARGANYA YANG MENINGGAL DUNIA DITINJAU MENURUT HUKUM ISLAM” (Studi, Di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir). Adapun yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah Pelaksanaan fidyah puasa yang dilaksanakan oleh ahli waris untuk keluarganya, dimana si mayat semasa hidup meninggalkan perintah Allah SWT, di antaranya puasa. Adapun pelaksanaan fidyah puasa yang dibayar oleh ahli waris tidak semata-mata karena si mayat ketika hidup memiliki uzhur syar’i; sehingga tidak mampu untuk melaksanakan puasa. Akan tetapi, fidyah tersebut juga dibayar oleh ahli waris untuk keluarganya (mayat); dimana sewaktu hidupnya sengaja tidak melaksanakan puasa. Dalam penelitian ini mengangkat permasalahan tentang (1) Bagaimana Sistem Pelaksanaan Fidyah Puasa Untuk Orang Meninggal Di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir Bagan Siapiapi; (2) Apa Motivasi Ahli Waris Dalam Pelaksanaan Fidyah Puasa Untuk Keluarganya Yang Meninggal Dunia; (3) Bagaimana Tinjauan Hukum Islam Tentang Pelaksanaan Fidyah Puasa Bagi Ahli Waris Untuk Keluarganya Yang Meninggal Dunia. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reseach) yang dilakukan di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir. Tujuan dari penelitian ini adalah, Untuk mengetahui sistem pelaksanaan fidyah puasa untuk orang meninggal dunia di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir; Untuk mengetahui motivasi ahli waris dalam pelaksanaan fidyah puasa untuk keluarganya yang meninggal dunia di Kepenghuluan Bagan Punak–Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir; Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam tentang pelaksanaan fidyah puasa oleh ahli waris untuk keluarganya yang meninggal dunia di Kepenghuluan Bagan Punak–Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir. Dalam penelitian ini, populasinya adalah 9.248 orang. Dalam menetapkan sampel penelitian, penulis menggunakan teknik Purfosive Sampling. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini berjumlah 11 orang. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari Data Primer dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian menggunakan observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Selanjutnya, setelah data dikumpul, dianalisa dengan menggunakan metode analisa data kualitatif, yaitu dengan jalan mengklasifikasikan data-data yang akan dikumpulkan di lapangan berdasarkan persamaan jenis. Kemudian data tersebut dianalisis dan diuraikan secara jelas, sehingga diperoleh gambaran yang utuh tentang masalah yang akan diteliti. Setelah data-data tersebut dikumpulkan, sehingga dihasilkanlah bahwa pelaksanaan fidyah oleh keluarga atau ahli waris untuk keluarganya yang meninggal dunia di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir – Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir, maka pelaksanaan fidyah puasa untuk si mayyat dilakukan dengan dua cara atau bentuk, (1) Dengan menghitung usia akhir seseorang dan usia tersebut menentukan besarnya fidyah yang harus dibayar, bila seseorang meninggal diusia 50 tahun ke atas, maka fidyah yang harus dibayar ±100 Kg, ketika kurang dari 50 tahun, maka fidyah yang harus dibayar ±50 Kg. (2) Dengan menghitung rentang waktu kewajiban berpuasa, selanjutnya dibagi dua, sebagian dianggap berpuasa dan sebagiannya dianggap meninggalkan puasa. Adapun motivasi keluarga atau ahli waris di Kepenghuluan Bagan Punak Pesisir – Bagan Siapiapi Kabupaten Rokan Hilir, adalah (1) Kewajiban yang telah disyari’atkan, (2) Wasiat si mayyat kepada keluarga, dan (3) Tradi di masyarakat. Selanjutnya, setelah dianalisis hukum Islam, maka diperoleh status hukum Islam (a) Pelaksanaan fidyah puasa berstatus hukum haram, ketika pelaksanaan tersebut berdasarkan sistem pelaksanaan yang umum terjadi selama ini yaitu dengan cara dua bentuk di atas. Akan tetapi, akan bernilai baik ketika dalam pelaksanaan pembayaran fidyah puasa sesuai banyak puasa yang ditinggal oleh si mayyat sewaktu hidup, (b) Motivasi keluarga atau ahli waris si mayyat dinilai baik, ketika motivasi melakukan atas dasar perintah dan larangan Allah SWT, bukan memaksakan diri dalam melaksanakan. Karena seseorang diperintahkan oleh Allah SWT sesuai keikhlasan dan kemampuannya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.53 Puasa |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | Feni Marti Adhenova |
Date Deposited: | 14 Jan 2016 02:59 |
Last Modified: | 14 Jan 2016 02:59 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/856 |
Actions (login required)
View Item |