RAZIB RABSANZANI, - (2024) PEMBINAAN TERHADAP NARAPIDANA RESIDIVIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKANBARU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG PEMASYARAKATAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI RAZIB RABSANZANI.pdf Download (5MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (548kB) |
Abstract
ABSTRAK Razib Rabsanzani , (2024): Pembinaan Terhadap Narapidana Residivis di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekanbaru Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan. Lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru didirikan untuk menjadi tempat dan wadah melakukan pembinaaan terhadap narapidana termasuka narapidana residivis. Kegiatan pembinaan yang dilakukan demi memenuhi tujuan dari pemasyarakatan yaitu mengembalikan narapidana ketengah masyarakatan untuk menjadi lebih baik dan tidak mangulangi kehajatannya. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pembinaan lapas terhadap narapidana terkhusus narapidana residivis, hambatan terhadap lembaga pemasyrakatan dalam membina narapidana residivis di Lapas Kelas IIA Pekanbaru Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana residivis di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru berdasarkan Udang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian sosiologis hukum yang menggunakan metode kualitatif yang menekankan pada aspek pemahaman suatu norma hukum yang terdapat di dalam perundang-undangan serta norma-norma yang hidup dan berkembang di masyarakat. Hasil penelitian ini menyimpulkan pelaksanaan pembinaan terhadap narapidana residivis di lembaga pemasyarakatan kelas IIA Pekanbaru berdasarkan Udang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan belum terlaksana dengan optimal, ditemukan fakta bahwa kegiatan pembinaan kepribadian yang jarang di ikuti oleh narapidana menyebabnya narapidana tidak dapat mengikuti kegiatan pembinaan kemandirian yang membutuhkan izin yang didasari hasil pembinaan kepribadian. Peningkatan yang singnifikan menjadi bukti kurang optimalnya kegiatan pembinaan yang diberikan. Terdapat beberapa faktor penghambat yang mempengaruhi pembinaan seperti: Narapidana yang tidak memiliki kenginan untuk berubah sehingga tidak ingin mengikuti kegiatan pembinaan, kurangnya staff pemasyarakatan yang menyebabkan sulit nya melakukan pembinaan terhadap narapidana yang cukup banyak, sarana dan prasarana yang masih minim dalam mendukung kegiatan pembinaan serta stigma masyarakat yang buruk terhadap narapidana yang sudah bebas. Kata Kunci : Pembinaan, Narapidana, Residivis, Lembaga Pemasyarakatan
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Ilmu Hukum | ||||||||||||
Depositing User: | fasih - | ||||||||||||
Date Deposited: | 09 Dec 2024 06:54 | ||||||||||||
Last Modified: | 09 Dec 2024 06:54 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/84782 |
Actions (login required)
View Item |