LAILA FITRI, - (2024) PENERAPAN PEMBERIAN NAFKAH IDDAH DARI SUAMI KEPADA ISTRI DI KELURAHAN SIALANG SAKTI KECAMATAN TENAYAN RAYA KOTA PEKANBARU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LAILA FITRI.pdf Download (5MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (694kB)

Abstract

ABSTRAK LAILA FITRI (2024) Penerapan Pemberian Nafkah Iddah Dari Suami Kepada Istri Di Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru Perceraian merupakan putusnya suatu ikatan pernikahan antara suami dan istri. Namun, ketika sesudah bercerai dengan istri, suami memiliki kewajiban dalam memberikan nafkah istri pasca perceraian diantaranya nafkah iddah. Nafkah iddah adalah sejumlah harta yang diberikan atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan istri selama masa menunggu, dimana istri dilarang untuk menikah dengan orang lain. Masa iddah yang dijalankan yaitu selama waktu tunggu bagi yang masih haid ditetapkan 3 kali suci dengan sukurang-kurangnya 90 hari, dan bagi yang tidak haid ditetapkan 90 hari. Fokus permasalahan peneliti adalah bagaimana penerapan pemberian nafkah iddah dari suami kepada istri di Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru dan bagaimana pandangan hukum islam terhadap nafkah istri pasca perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pemberian nafkah iddah dari suami kepada istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang merupakan penelitian lapangan (field research) yang berlokasi di Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru. Responden dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Subjek penelitian ini adalah mantan istri yang mendapatkan pemberian nafkah iddah dari suami. Objek penelitian ini adalah penerapan pemberian nafkah iddah dari suami kepada istri di Kelurahan Sialang Sakti Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ini berupa: pertama, penerapan pemberian nafkah iddah dari suami kepada istri yang memberikan nafkah iddah kepada istri nya tidak semua menjalankannya. Kedua, pandangan Hukum Islam terhadap nafkah iddah istri bahwa dalam Islam sudah dikatakan ketika sudah bercerai, istri dalam masa iddah nya suami wajib memberikan nafkah itu terdapat di dalam Al-Qur‟an surah Ath-Thalaq ayat 1, namun dalam kenyataannya banyak yang tidak mendapatkan nafkah dari mantan suaminya, dikarenakan ada beberapa faktor yaitu faktor tanggung jawab, faktor ekonomi, dan faktor kurangnya dalam pemahaman agama. Kata kunci: perceraian, nafkah, iddah, hukum islam.

Actions (login required)

View Item