Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

HUKUM MENGONSUMSI TESTIS DAN KELAMIN HEWAN SEMBELIHAN KOMPARASI ANTARA IMAM AN NAWAWI (631 H - 676 H) DAN IBNU ABIDIN (1198 H – 1252 H)

AWALUDDIN HASIBUAN, - (2024) HUKUM MENGONSUMSI TESTIS DAN KELAMIN HEWAN SEMBELIHAN KOMPARASI ANTARA IMAM AN NAWAWI (631 H - 676 H) DAN IBNU ABIDIN (1198 H – 1252 H). Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (857kB)
[img]
Preview
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam an-Nawawi dan Ibnu Abidin. Tentang Hukum mengonsumsi testis dan kelamin hewan sembelihan. Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, Bagaimana Pendapat-pendapat Imam an Nawawi mengenai hukum mengonsumsi testis hewan sembelihan, Beserta dalil yang digunakannya. Kedua, Bagaimana pendapat Ibnu Abidin Mengenai Hukum mengonsumsi testis dan kelamin hewan sembelihan, beserta dalil yang digunakannya. Ketiga, Bagaimana analisis fiqih muqaran antara kedua ulama tersebut. Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research). Sumber yang dipakai meliputi sumber primer yaitu: kitab Al Majmu’ Syarah al Muhaddzab karangan Imam an-Nawawi dan kitab Hasyiyah Raddil Muhtar karangan Ibnu Abidin, dan Sumber sekunder yaitu buku-buku terkait pembahasan pada penelitian ini. Pembahasan dan analisis menggunakan metode deskriptif (Penjelasan) dan komparatif (perbandingan). Hasil penelitian ini membandingan dua pendapat ulama fiqih yang berbeda yaitu antara Imam an Nawawi dan Ibnu Abidin tentang tentang status hukum mengonsumsi testis dan kelamin hewan sembelihan. Imam an-Nawawi berpendapat bahwa Makruh hukum nya mengonsumsi testis dan kelamin hewan sembelihan. sedangkan pendapat Ibnu Abidin bahwa Haram hukumnya mengonsumsi bagian tersebut. Dari dua pendapat tersebut penulis lebih condong kepada pendapat Imam an Nawawi yang mengatakan bahwa hukum mengonsumsi testis atau kelamin hewan ialah makruh tidak sampai derajat haram karena lemahnya dalil yang di gunakan untuk mengharamkan bagian tersebut. Kata Kunci : Testis, Hewan sembelihan, Imam An Nawawi, Ibnu Abidin

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorH.M.ABDI ALMAKTSUR, M.A,, -2001077201abdialmaktsur@uin-suska.ac.id
Thesis advisorZULFAHMI, -2016109102zulfahmi91@uin-suska.ac.id
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam
000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 24 Oct 2024 05:12
Last Modified: 24 Oct 2024 05:12
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/84236

Actions (login required)

View Item View Item