Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PENGGADAIAN TANAH WARISAN YANG BELUM DIBAGI DI DESA UKUI DUA KECAMATAN UKUI KABUPATEN PELALAWAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Linda Sapitri, - (2024) PENGGADAIAN TANAH WARISAN YANG BELUM DIBAGI DI DESA UKUI DUA KECAMATAN UKUI KABUPATEN PELALAWAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img] Text (BAB IV)
File Hasil Penelitian ( Bab IV dan atau Bab V).pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img]
Preview
Text
File lengkap sampai lampiran kecuali hasil penelitian ( Bab IV dan atau Bab V).pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK LINDA SAPITRI (2024) : Penggadaian Tanah Warisan yang Belum Dibagi di Desa Ukui Dua Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan Perspektif Hukum Islam Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh penundaan pembagian warisan karena alasan-alasan tertentu yang terjadi di desa Ukui Dua kecamatan Ukui kabupaten Pelalawan. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana penyelesaian penggadaian tanah warisan yang belum dibagi di desa Ukui Dua kecamatan Ukui, apa faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penggadaian tanah warisan yang belum dibagi di desa tersebut dan bagaimana perspektif hukum Islam terhadap pelaksanaan penggadaian tanah warisan yang belum dibagi di desa Ukui Dua kecamatan Ukui kabupaten Pelalawan. Jenis penelitian ini adalah studi lapangan (Field Research) yang berlokasi di desa Ukui Dua kecamatan Ukui kabupaten Pelalawan. Sumber data primer adalah ahli waris yang menggadaikan yang berjumlah lima orang, data sekunder adalah informan, tokoh masyarakat, tokoh agama, literatur-literatur yang terkait. Teknik pengambilan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, bahwa pelaksanaan penggadaian tanah warisan yang belum dibagi di masyarakat desa Ukui Dua kecamatan Ukui kabupaten Pelalawan dapat diselesaikan dengan cara meminta izin kepada sesama ahli waris untuk menggadaikan tanah waris, jika sudah dapat izin maka dibuatlah surat perjanjian gadai yang kemudian di tandatangani oleh ahli waris. Faktor belum dibagi harta waris yaitu ahli waris masih sibuk dengan tradisi adat kematian dan ahli waris merasa kurang paham dengan pembagian harta waris dan faktor yang menyebabkan gadai tanah waris yaitu disebabkan faktor ekonomi, faktor lingkungan dan faktor kuaasa. Menurut perspektif hukum Islam, penggadaian tanah warisan yang belum dibagi termasuk perbuatan zalim kepada orang lain, karena telah mengambil hak orang lain walaupun hanya ukuran tanah tersebut satu jengkal. Dan menurut imam Syafi’i boleh saja dilakukan asalkan ahli waris yang lain mengizinkan dan telah dimusyawarahkan. Kesimpulannya ialah dalam hal menggadaikan harta warisan sebelum dibagikan merupakan perbuatan yang tidak adil, karena tidak menjalankan amanah sebagai ahli waris yaitu tidak melakukan pembagian harta warisan dan melakukan kezaliman karena dengan menggunakan harta warisan yang belum dibagikan mengakibatkan adanya ahli waris yang belum mendapatkan haknya sebagai ahli waris. . Kata Kunci : Penggadaian, Tanah, Warisan, Dibagi, Hukum Islam

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorZulfikar, -2021057501Irfan.zulfikar@uin-suska.ac.id
Thesis advisorYuni Harlina, -2002068501yuniharlina@uin-suska.ac.id
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah)
Depositing User: fasih -
Date Deposited: 30 Jul 2024 04:49
Last Modified: 30 Jul 2024 04:49
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/83981

Actions (login required)

View Item View Item