Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

SYIBHUL ‘IDDAH PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SYARĪʿAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA

Alfiandri Setiawan, - (2024) SYIBHUL ‘IDDAH PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SYARĪʿAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA. Disertasi thesis, Universitas Islam Negei Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN DISERTASI KECUALI BAB IV.pdf

Download (12MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

ABSTRAK Alfiandri Setiawan 2024: Syibhul ‘Iddah Perspektif Maqāṣid al-Syarīʿah Dan Relevansinya Terhadap Hukum Keluarga Islam Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Syibhul ‘Iddah perspektif Maqāṣid al-Syarīʿah dan Relevansinya Terhadap Hukum Keluarga Islam Indonesia. Adapun Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana konsep syibhul ‘iddah dalam pandangan fikih? 2) Bagaimana hikmah syibhul ‘iddah dalam perspektif Maqāṣid al-Syarīʿah? 3) Bagaimana relevansi konsep syibhul ‘iddah Dalam Konstruksi Pemikiran Hukum Keluarga Islam di Indonesia? Penelitian ini termasuk kategori penelitian kualitatif yang berupa studi Pustaka (Library Research). dengan tahapan awal menghimpun sumber literatur kepustakaan, baik data primer maupun sekunder dan tersier. Objek utama penelitian ini adalah berupa konsep syibhul ‘iddah menurut hukum keluarga Islam di Indonesia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian hukum keluarga Islam yang dapat dikategorikan penelitian hukum keluarga Islam normative-filosofis. Penelitian ini menunjukkan bahwa Reformasi dan pembaruan hukum keluarga Islam merupakan aspek yang sangat penting. Salah satu bidang yang mengalami reformasi dalam bidang hukum keluarga Indonesia adalah pemberlakuan konsep syibhul ‘iddah. Dimana seorang laki-laki harus menahan diri untuk tidak menikah akibat adanya perceraian seperti yang dilakukan oleh perempuan, karena adanya mani syar’i, bagi suami dilarang menikah di masa ‘iddah istri, baik kepada perempuan yang memiliki ikatan mahram dengan istri yang baru diceraikan maupun kepada perempuan lain, bagi pria yang baru saja menceraikan salah satu dari keempat istrinya. Hal itu semua bertujuan untuk mengurangi potensi konflik dalam poligami, bertujuan untuk proses intropeksi diri dan rekonsiliasi pasangan suami isteri, menjaga kesehatan alat reproduksi perempuan dan laki-laki melalui hubungan seks (sex-transmitted disease) serta mencegah fitnah dan masalah sosial. Kata Kunci: Syibhul ‘iddah, Maqāṣid al-Syarīʿah, Hukum Keluarga Islam

Item Type: Thesis (Disertasi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorZAILANI, -2027047201zailani@uin-suska.ac.id
Thesis advisorHELMI BASRI, -2004077402helmibasri.uinriau@gmail.com
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.14 Ilmu Fiqh, Fiqih, Fikih
Divisions: Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 26 Jul 2024 07:07
Last Modified: 26 Jul 2024 07:07
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/83657

Actions (login required)

View Item View Item