BELA NOFIDA PUTRI, - (2024) TIPOLOGI LAHAN PERTANIAN MENURUT KH. BISRI MUSTHOFA DALAM KITAB TAFSIR AL-IBRIZ. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Tipologi Lahan Peirtanian Meinurut KH. Bisri Musthofa dalam Kitab Tafsir Al Ibriz” dengan rumusan masalah : (1) bagaimana tipologi lahan peirtanian pada tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa? dan (2) bagaimana corak peinafsiran KH. Bisri Musthofa pada ayat-ayat teintang lahan peirtanian?. Penelitian ini termasuk kedalam jenis penelitian kualitatif yang mengambil pendekatan penelitian kepustakaan (library research), dalam menyusun skripsi ini penulis menggunakan metode tematik dengan merujuk pada kitab tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa dan mencari buku, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan materi pembahasan sebagai data sekunder. Adapun hasil penelitian ini penulis menemukan pertama, tipologi lahan pertanian dalam tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa terdiri dari ardhu, balad dan jannah. Ardhu diartikan sebagai bumi. Yang dimaksud adalah bagian tanah dari bumi tersebut. Tipe ardhu menunjukkan bahwa terdapat tanah yang beirgandeingan, satu bagian beirsifat subur dan bagian yang lain tidak subur. Kemudian tanah yang ada di bumi awalnya mati, kering, dapat tumbuh dan bergerak diseibabkan oleih turunnya hujan. Balad diartikan sebagai negara atau tanah. Negara yang dimaksud disini adalah bagian tanah dari negara tersebut. Tipe balad menunjukkan bahwa terdapat tanah yang baik, yaitu tanah yang dapat tumbuh subur seidangkan tanah yang tidak baik tidak dapat meinumbuhkan apapun. Kemudian tanah pada neigara yang tandus, geirsang, keiring, mati, akan hidup keimbali seiteilah diturunkannya hujan. Jannah diartikan sebagai kebun. Kebun disini berarti sebagai lahan pertanian yang terdapat tumbuhan di dalamnya. Tipe jannah menunjukkan bahwa keibun yang beirada di dataran tinggi apabila teirkeina hujan leibat akan meinghasilkan buah dua kali lipat. Kemudian pada saat meimasuki keibun dianjurkan untuk meingucapkan “Maa syaa Allah, laa quwwata illaa billaah”. Pada tafsir al-Ibriz ditafsirkan deingan meinggunakan bahasa daeirah yang artinya “aku tidak beirdaya dan kuat apa-apa, tidak ada keikuatan keicuali deingan peirtolongan Allah Ta‟ala”. Kedua, corak penafsiran ayat-ayat lahan pertanian dalam kitab tafsir al-Ibriz karya KH. Bisri Musthofa memiliki corak adabi ij‟timai. Dimana dalam penafsirannya menggunakan Bahasa Jawa yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu disebutkan komoditas tanaman tertentu dalam menafsirkan ayat-ayat lahan pertanian. Kata kunci: Lahan, Pertanian, al-Ibriz, Corak
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir 000 Karya Umum |
||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2024 07:25 | ||||||||||||
Last Modified: | 26 Jul 2024 07:25 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/83589 |
Actions (login required)
View Item |