AYU LESTARI, - (2024) MAKNA THAGHĀDALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN RELEVANSINYA DI ZAMAN KONTEMPORER. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB III DAN IV.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB III DAN IV)
BAB III DAN IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Makna Thaghā dalam Perspektif Al-Qur’an dan Relevansinya dizaman kontemporer” Thaghā dalam Al-Qur'an dan relevansinya di zaman kontemporer. Secara bahasa, Thaghā berarti melampaui batas dan merupakan istilah Qur‟ani yang menggambarkan sosok tandingan terhadap keesaan Allah. Dalam kamus bahasa Indonesia, Thaghā memiliki arti pertama, yang menyuruh orang berbuat jahat kedua, yang disembah orang tetapi bukan Tuhan (berhala); ketiga, apa saja yang disembah selain Allah SWT. Para ulama mengartikan Thaghā sebagai segala sesuatu yang menyelewengkan dan menghalangi seorang hamba untuk beribadah kepada Allah serta memurnikan agama dan ketaatan hanya kepada Allah dan rasul-Nya. Thaghā merujuk pada sifat manusia yang menjadi sombong dan melampaui batas ketika merasa cukup dengan apa yang dimilikinya. menggambarkan perilaku manusia yang melampaui batas karena kesombongan dan perasaan cukup diri. M. Quraish Shihab menekankan pentingnya kesadaran diri akan keterbatasan dan ketergantungan kepada Allah. Hal inilah yang . membuat penelitian ini perlu didalami lebih lanjut. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana penafsiran para mufassir mengenai makna Thaghā dalam Al-Qur‟an dan bagaimana relevansi makan Thaghā dalam Al-Qur‟an di zaman kontemporer. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research). Sumber data primer penelitian ini adalah kitab Tafsir Ath-Thabari, Al-Munir dan al Mishbah data sekundernya yakni buku, tafsir, jurnal, artikel, dan literatur relevan. Penelitian ini juga menggunakan metode analisia data. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa perilaku melampaui batas di zaman kontemporer termasuk penolakan terhadap nilai-nilai agama dan prinsip-prinsip moral (seperti sekularisme ekstrem dan atheisme) serta perbuatan zina. Perilaku ini mencerminkan sikap Thaghā, yaitu melampaui batas moral yang ditetapkan oleh agama. Penelitian ini menekankan pentingnya menghindari sikap melampaui batas dan mengikuti ajaran Al-Qur'an seperti bertaqwa, berbuat keadilan, menjaga ucapan dan perbuatan, menghindari kesombongan, mengendalikan hawa nafsu, berbuat kebaikan, menghindari kejahatan, bersabar, dan bersyukur. Kata Kunci : Thaghā, Al-Qur‟an, Zaman kontemporer
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 000 Karya Umum | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 21 Jul 2024 07:34 | ||||||||||||
Last Modified: | 21 Jul 2024 07:34 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/83133 |
Actions (login required)
View Item |