NAUFAL ABDUL RAUF, - (2024) PENGARUH HARGA DAN KEMASAN TERHADAP MINAT BELI MIE INSTAN PADA MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text SKRIPSI TANPA BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (BAB IV) SKRIPSI BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (849kB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah tingginya konsumsi mie instan di Indonesia menyebabkan persaingan bisnis antar produsen mie instan semakin kompetitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Harga dan Kemasan Terhadap Minat Beli Mie Instan Pada Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau baik secara parsial maupun simultan dan dari perspektif Ekonomi Syariah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 87 responden dengan menggunakan metode accidental sampling dengan kriteria yaitu Responden merupakan mahasiswa aktif Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum serta Responden merupakan konsumen mie instan. Dengan Teknik analisis data regresi linier berganda dengan persamaan 2,943+ 0,470X1 + 0,154X2 dan menggunakan program SPSS versi 25. Berdasarkan hasil penelitian Uji T diketahui bahwa pengaruh Harga (X1) dan Kemasan (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli. Dan hasil Uji F variabel Harga dan Kemasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli.Serta hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel Harga dan Kemasan memberikan kontribusi terhadap Minat Beli sebesar 60,6% dan sisa nya 39,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Dalam Perspektif Ekonomi Syariah Minat Beli, Ajaran Islam tidak melarang manusia untuk memenuhi kebutuhan ataupun keinginannya. Semua yang ada di bumi ini diciptakan untuk kepentingan manusia, namun manusia diperintahkan untuk mengonsumsi barang/jasa yang halal dan baik saja secara wajar, tidak berlebihan. Pemenuhan kebutuhan ataupun keinginan tetap dibolehkan selama hal itu mampu menambah mashlahah atau tidak mendatangkan mudharat.

Actions (login required)

View Item