Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

KONTEKSTUALISASI MAKNA ISTITA’AH IBADAH HAJI PERSPEKTIF TAFSIR AL QURTHUBI

ANNA MITA, - (2024) KONTEKSTUALISASI MAKNA ISTITA’AH IBADAH HAJI PERSPEKTIF TAFSIR AL QURTHUBI. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf

Download (8MB) | Preview
[img] Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (828kB)

Abstract

Skripsi ini berjudul " Kontekstualisasi Makna Istita'ah Ibadah Haji Perspektif Tafsir Al Qurthubi" Istita'ah dapat di artikan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat melaksanakan ibadah haji. Penelitian ini di fokuskan kepada surat Ali Imran ayat 97, Al Hajj ayat 27 dan surat Al Baqarah ayat 197 dengan merujuk satu kitab tafsir yaitu Tafsir Al Qurthubi karya Imam Al Qurthubi, Penelitian ini termasuk penelitian yang bersifat Ke perpustakaan (Library research), dengan menggunakan metode tematik, adapun sumber data primernya adalah Kitab tafsir Al Qurthubi dan data sekundernya berupa buku, jurnal, dan sejenisnya yang berkaitan dengan penelitian ini, Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui pandangan mufassir Al Qurthubi tentang Istita'ah ini dalam kitab tafsir serta relevansi penafsirannya dengan upaya masyarakat saat ini dalam melaksanakan ibadah. Penafsiran imam Al Qurthubi mengenai Istita'ah dalam surat Ali Imran 97, Al Hajj 27, Al Baqarah 197, mencakup kemampuan fisik, kemampuan bekal, kemampuan kendaraan, Aman dalam perjalanan, serta tidak ada suatu penghalang yang menghalangi nya untuk sampai ke kota Makkah. Dengan naiknya biaya haji yang begitu besar dari biasanya banyak masyarakat yang menggunakan berbagai cara sebagai upaya untuk tetap dapat melaksanakan ibadah haji salah satunya hutang, sebagimana yang telah di kita ketahui bahwa haji hanya di wajibkan kepada orang yang mampu lalu bagaimana dengan orang yang berhutang. Hutang dalam Islam di perbolehkan selama tidak ada riba dan keharaman dan kemaksiatan di dalamnya. Dan dapat di pastikan dia dapat melunasi hutang namun jika dia harus menjual modal dari dagangan itu tidak di perbolehkan sebagaimana yang telah di jelaskan imam Al Qurthubi dalam penafsirannya, begitu juga dengan halnya seorang perempuan dalam bermasalah ini ada perbedaan antara seorang laki-laki diantara, perlunya izin dari suami, di temani oleh mahram dan juga tidak sedang dalam masa iddah. Kata Kunci: Istita’ah, Ibadah Haji, Tafsir Al Qurthubi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorAfrizal Nur2008018001afrizal.nur@uin-suska.ac.id
Thesis advisorFikri Mahmud2001016802fikrimahmud@gmail.com
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 16 Jul 2024 04:29
Last Modified: 16 Jul 2024 04:29
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/81748

Actions (login required)

View Item View Item