BELLA MUHMIDAH YELLY, - (2024) ANALISIS PUTUSAN HAKIM DALAM MENETAPKAN DISPENSASI PERKAWINAN PADA PERKARA NO.72/Pdt.P/2023/PA.Rgt DI PENGADILAN AGAMA RENGAT KELAS 1B PERSPEKTIF MAQASID SYARI’AH. Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (26MB) | Preview
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (630kB)

Abstract

Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh adanya penetapan pada putusan No. 72/Pdt.p/2023/PA.Rgt di Pengadilan Agama Rengat yang mana anak pemohon ingin melaksanakan pernikahan tetapi usia nya belum mencukupi atau dibawah usia 19 tahun untuk itu pemohon mengajukan dispensasi kawin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dasar pertimbangan hakim dan tinjauan maqasid syari’ah pada perkara no 72/Pdt.P/2023/PA.Rgt di Pengadilan Agama Rengat. Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana analisis putusan hakim dan tinjauan Maqasid Syariah. Penelitian ini berbentuk studi Pustaka (library research). Objek penelitian ini adalah adalah Putusan hakim pada perkara No. 72/Pdt.P/2023/PA.Rgt di Pengadilan Agama Rengat. Sumber data yang digunakan yakni data primer, yaitu data bahan dari Putusan No. 72/Pdt.P/2023/PA.Rgt. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa hakim mengbulkan dispensasi nikah ini lebih mengedepankan fakta hukum yang diajukan para pemohon. Dan pada perkara no 72/Pdt.P/2023/PA.Rgt hakim menggunakan kaidah fiqhyah dan menggunakan PERMA No. 5 Tahun 2019 tentang pedoman mengadili Permohonan Dispensasi Kawin. Dan alasan para pemohon untuk menikahkan anaknya yaitu karena anaknya sudah bertunangan, dan sering berduaan kesana kemari berduaan dan dikhawatirkan melakukan perbuatan yang dilarang oleh Agama dan menimbulkan aib keluarga. Penetapan perkara ini masih dapat ditunda untuk melangsungkan pernikahan jika hakim melihat dari segi perlindungan anak. Kata Kunci : Putusan, Dispensasi Nikah, Maqasid Syari’ah, dan Hakim

Actions (login required)

View Item