ASSYFA DWIANDA, - (2024) HUKUM BERNIAT MEMBATALKAN PUASA (STUDI KOMPARATIF IBNU QUDAMAH DAN IMAM AL-NAWAWI). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text SKRIPSI ASSYFA DWIANDA.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Assyfa Dwianda (2024): Hukum Berniat Membatalkan Puasa (Studi Komparatif Ibnu Qudamah dan Imam Al-Nawawi). Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam Ibnu Qudamah dan Imam Al-Nawawi. Tentang Hukum Berniat Membatalkan Puasa. Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: Pertama, Bagaimana pendapat Imam Ibnu Qudamah dan Imam Nawawi mengenai hukum berniat membatalkan puasanya. Kedua, Bagaimana metode istinbat dari dalil yang digunakan Imam Ibnu Qudamah dan Imam Nawawi untuk menetapkan hukum berniat membatalkan puasa. Ketiga, Bagaimana analisa fiqh muqaran terhadap pendapat Imam Ibnu Qudamah dan Imam Nawawi mengenai hukum berniat membatalkan puasanya. Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research). Sumber yang dipakai meliputi sumber primer yaitu: kitab Al-Mughni karangan Imam Ibnu Qudamah dan kitab Al-Majmu’ Syarh Muhadzzab karangan Imam Al-Nawawi, dan sumber sekunder yaitu buku-buku terkait pembahasan pada penelitian ini. Pembahasan dan analisis menggunakan metode deskriptif (penjelasan) dan komperatif (perbandingan). Hasil penelitian ini membandingkan dua pendapat ulama fiqh yang berbeda yaitu antara Imam Ibnu Qudamah dan Imam Al-Nawawi tentang niat orang yang ingin membatalkan puasa. Imam Ibnu Qudamah berpendapat bahwa hukum orang yang berniat membatalkan puasa, maka puasanya dihukumi batal/tidak sah. Sedangkan pendapat Imam Al-Nawawi orang yang berniat membatalkan puasa, maka puasanya dihukumi tidak batal/sah. Kata Kunci: Niat, Puasa, Ibnu Qudamah, Imam Al-Nawawi.

Actions (login required)

View Item