Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MAKNA KHULLIFUU DALAM AL-QUR’AN SURAH ALTAUBAH AYAT 117-119 DAN RELEVANSI TERHADAP REKONSTRUKSI BOIKOT (STUDI KISAH RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALAM DAN KA’AB BIN MALIK)

MUSTAIN, - (2024) MAKNA KHULLIFUU DALAM AL-QUR’AN SURAH ALTAUBAH AYAT 117-119 DAN RELEVANSI TERHADAP REKONSTRUKSI BOIKOT (STUDI KISAH RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASSALAM DAN KA’AB BIN MALIK). Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (985kB)
[img]
Preview
Text
TESIS MUSTAIN.pdf

Download (8MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis ini berjudul Makna Khullifuu Dalam Al-Qur‟an Surah Al-Taubah Ayat 117- 119 Dan Relevansi Terhadap Rekonstruksi Boikot Studi Kisah Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wassalam Dan Ka‟ab Bin Malik. Kata Khullifuu hanya disebutkan satu kali dan terletak dalam Qur‟an Surah al-Taubah ayat 118. Ayat ini turun berkenaan dengan kisah Ka‟ab bin Malik dan kedua temannya yang mendapat ampunan setelah diuji dengan pengucilan atau dapat dikatakan dengan boikot. Maka penelitian ini mengkaji pandangan ahli tafsir mengenai kisah Rasulullah dan Ka‟ab bin Malik dalam Qur‟an surah al-Taubah ayat 117-119. Penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (library research) dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi tematik. Data-data yang terkait dengan studi ini dikumpulkan melalui studi pustaka dan disajikan dengan teknis analisis deskriptif, yaitu dengan menjelaskan ayat perayat yang berhubungan, dengan merujuk pada al-Qur‟an sebagai data primer dan buku-buku literatur yang berkaitan sebagai data sekunder. Adapun hasil penelitian ini yaitu makna Khullifuu adalah ditinggalkan sedangkan boikot bermakna penolakan. Sehingga keduanya memiliki kesamaan dalam pemaknaan secara kontekstual. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa Qur‟an Surah al-Taubah ayat 117-119 ini merupakan kisah Ka‟ab bin Malik yang dikucilkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan rekonstruksi boikot yang dapat dipahami dari Qur‟an surah al-Taubah ayat 117-119 adalah kelalaian dalam menunda persiapan untuk pergi berperang hingga tidak turut serta berperang. Meskipun Ka‟ab bin Malik telah jujur dalam mengemukakan alasannya tidak ikut berperang, Rasulullah tetap mendiamkannya selama lima puluh hari. Dan Rasulullah mengembalikan kasus ini sehingga turunlah surah al- Taubah ayat 118. Kesedihan hati yang Ka‟ab rasakan membuat ia tidak putus asa dalam berharap ampunan dan bertaubat. Kata Kunci : Khullifuu, Boikot, Rekonstruksi, Ka‟ab bin Malik, Al-Qur‟an.

Item Type: Thesis (Thesis)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorMASYHURI PUTRA, -2022047101masyhuri.putra@uin-suska.ac.id
Thesis advisorAHMAD ZIKRI, -2010096804ahmad.zikri@uin-suska.ac.id
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 08 Jul 2024 02:00
Last Modified: 08 Jul 2024 02:00
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/80756

Actions (login required)

View Item View Item