Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

EKSISTENSI FENOMENA CHILDFREE DI INDONESIA: STUDI ANALISIS NORMATIF DAN SOSIOLOGI

NOFRA KHAIRON, - (2024) EKSISTENSI FENOMENA CHILDFREE DI INDONESIA: STUDI ANALISIS NORMATIF DAN SOSIOLOGI. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN TESIS KECUALI BAB IV.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Nofra Khairon, 2024: Eksistensi Fenomena Childfree di Indonesia: Studi Analisis Normatif dan Sosiologi Fenomena keluarga tanpa anak atau prilaku childfree telah menjadi salah satu problematika baru dalam masyarakat Indonesia. Keluarga yang memilih untuk childfree, secara sepintas, jelas bertolak belakang dengan narasi agama yang justru menganjurkan adanya keberadaan seorang anak di dalam sebuah keluarga. Persentase perempuan childfree di Indonesia cenderung meningkat dalam empat tahun terakhir (2019-2022). Dalam rangka menyikapi fenomena childfree tersebutlah penelitian ini perlu dilakukan. Adapun rumusan permasalahan yang dicari dan dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perkembangan fenomena childfree di Indonesia? (2) Apa saja peluang, ancaman, dan tantangan perkembangan fenomena childfree di Indonesia? Dan (3) Bagaimana prilaku childfree di Indonesia dalam tataran normatif dan sosilogi? Penelitian ini berjenis library research, kepustakaan dengan pendekatan yuridis normatif dan sosiologis. Adapun hasil penelitian menyebutkan bahwa: (1) Perkembangan childfree di Indoenesia dapat dipetakan ke dalam tiga fase: Fase pertama adalah ketika prilaku childfree belum muncul di alam pikiran masyatakat Indonesia, sekitar tahun 1830-1870-an. Fase kedua adalah fase kemunculan prilaku childfree di dalam masyarakat Indonesia, yang dimulai pada tahun 1945. Dan fase ketiga adalah fase berkembangnya prilaku childfree di dalam masyarakat Indonesia, yang dimulai dari tahun 1971 sampai hari ini. Kemudian, masyarakat perkotaan adalah kelompok masyarakat yang paling banyak dan rentan akan melakukan pola hidup childfree di dalam kehidupan berkeluarga mereka. (2) Menjamurnya komunitas-komunitas pelaku childfree di media sosial dan terjadinya tren penurunan Total Fertility Rate dari tahun 1991 sampai 2022 mengidikasikan terbukanya peluang perkembangan pola hidup childfree dalam masyarakat Indonesia, yang sekaligus menunjukkan ancaman kepada Indonesia, yakni Indonesia beresiko kehilangan segmen generasi tertentu dalam piramida penduduk. Kendati demikian, fenomena perkembangan childfree tersebut, tampaknya, dapat terselamatkan dengan ditemukannya tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para prilaku childfree ini di Indonesia, yakni tantangan yang datang dari agama, budaya, dan negara. Dan, (3) Secara implisit, aturan normatif, baik yang ada di dalam hukum Islam, maupun yang terdapat di dalam Undang-Undang Peraturan negara Indonesia, tampaknya tidak menghendaki masyarakat pemeluknya untuk melakukan pola hidup childfree di dalam kehidupan berkeluarga dan bernegara. Dalam perspektif sosiologi, kemunculan tindakan childfree ini, kendati dilakukan oleh pelakunya secara sadar, adalah akibat adanya peralihan falsafah hidup tentang keturunan atau anak pada suatu masyarakat dan pada masa tertentu yang diakibatkan oleh terjadinya perubahan zaman dan sosial. Kata Kunci: Eksistensi, Fenomena Childfree, normatif, hukum Islam, sosiologi,

Item Type: Thesis (Thesis)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorJUMNI NELLI,, -2028067201jumni.nelli@uin-suska.ac.id
Thesis advisorARISMAN, -2029098401,arisman@uin-suska.ac.id
Subjects: 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum
000 Karya Umum
Divisions: Program Pascasarjana > S2 > Hukum Keluarga
Depositing User: pps -
Date Deposited: 02 Jul 2024 07:19
Last Modified: 02 Jul 2024 07:19
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/80397

Actions (login required)

View Item View Item