Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

PERBEDAAN MAHAR DAN UANG HANTARAN DALAM MASYARAKAT NEGERI PERAK MALAYSIA MENURUT PERSPEKTIF AL-QURAN (TAFSIR IBNU KATHIR DAN TAFSIR AL-AZHAR)

AKMAL HAKIM BIN NORHANIZAM, - (2024) PERBEDAAN MAHAR DAN UANG HANTARAN DALAM MASYARAKAT NEGERI PERAK MALAYSIA MENURUT PERSPEKTIF AL-QURAN (TAFSIR IBNU KATHIR DAN TAFSIR AL-AZHAR). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

[img]
Preview
Text
SKRIPSI FULL.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (903kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul Perbedaan Mahar dan Uang Hantaran Dalam Masyarakat Negeri Perak Menurut Perspektif Al-Quran (Tafsir al-Azhar dan Tafsir Ibnu Kathir). Uang hantaran secara tradisi dan adat istiadat adalah uang yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan untuk kebutuhan perkawinan. Uang hantaran ini telah lama berkembang dalam masyarakat hingga menjadi adat dan tradisi yang bertujuan untuk menghormati sekaligus membantu mengurangi beban pihak perempuan dalam membiayai acara pernikahan. Semakin maju zaman, uang hantaran mulai disalah tanggap dan dirasa membebani ketika ditetapkan pada jumlah yang terlalu tinggi dibandingkan mahar karena ditetapkan atas dasar seberapa tinggi tingkat pendidikan wanita. Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah apa perbedaan mahar dan uang hantaran dalam masyarakat Negeri Perak serta bagaimana pembayaran mahar uang hantaran di Negeri Perak, Malaysia. Dengan menggunakan metode penelitian lapangan, peneliti telah menggunakan data kualitatif sebagai sumber penelitian. Data kualitatif ialah data hasil dari wawancara dan observasi. Kemudian dari data kualitatif tersebut dihubungkan antara satu fakta dengan fakta sejenis, kemudian dianalisa dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Hasil penelitian ditemukan bahwa masyarakat di negeri Perak, Malaysia semuanya mempraktekkan pemberian uang hantaran dan penetapannya dengan melihat pendidikan perempuan, pekerjaannya dan kebiasaan jumlah yang telah ditetapkan di kampung tersebut. Ada pihak perempuan yang minta nilai uang hantaran yang tinggi dan sebaliknya. Kesimpulannya, penetapan uang hantaran yang tinggi telah membebankan laki-laki yang ekonominya menengah ke bawah dan yang memiliki tanggungan untuk melangsungkan pernikahan. Tapi tidak dinafikan bahawa ada juga pihak lelaki yang bisa melangsungkan perkawinan karena telah bekerja dan mengumpulkan uang dari usia yang lebih muda. Kata Kunci: Tradisi, Uang Hantaran, Negeri Perak, Malaysia

Item Type: Thesis (Skripsi)
Contributors:
ContributionNameNIDN/NIDKEmail
Thesis advisorALI AKBAR, -20177126401,aliakbarusmen@yahoo.co.id
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
000 Karya Umum
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: fushu -
Date Deposited: 02 Jul 2024 04:01
Last Modified: 02 Jul 2024 04:01
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/80394

Actions (login required)

View Item View Item