KEMAL MAWIRA, - (2024) TRANSFORMASI PANDANGAN ULAMA TAFSIR TERHADAP KAUM SHABI’IN (Studi Komparatif Dahulu dan Sekarang). Skripsi thesis, UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (950kB) |
||
|
Text
SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul: “Transformasi Pandangan Ulama Tafsir Terhadap Kaum Shabi’in (Studi Komparatif Dahulu dan Sekarang), dengan rumusan masalah: “Bagaimana penafsiran Kaum Shabi’in dalam al-Qur'an menurut ulama tafsir klasik dan kontemporer” dan “Apa saja perbedaan penafsiran kaum Shabi’in dalam al-Qur'an antara para ulama tafsir klasik dan kontemporer”. Penelitian ini tergolong kepada penelitian kepustakaan (library research). Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif, yang menggambarkan beragam argumentasi dari para ulama tafsir klasik dan kontemporer mengenai Kaum Shabi’in dalam al-Qur’an. Data primer berasal dari karya-karya tafsir seperti Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Qur’an oleh al-Thabari, al-Qur’an al-Azhim oleh Ibn Katsir, Fathul Qadir oleh al-Syaukani, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an oleh Sayyid Qutb, al-Azhar oleh Hamka, dan al-Misbah oleh Quraish Shihab. Sementara itu, data sekunder adalah literatur-literatur yang berkaitan dengan judul penelitian. Hasil Penelitian: Mufassir Klasik dan Kontemporer berbeda pendapat, diantaranya Mufassir Klasik al-Thabari dan al-Syaukani menyatakan bahwa Shabi’in adalah orang-orang yang berpindah dari satu agama ke agama lain dan menyembah malaikat, lalu al-Thabari juga mencantumkan riwayat lain, bahwa Shabi’in adalah sekelompok orang yang tidak beragama, menyembah malaikat, membaca Zabur, shalat menghadap kiblat, termasuk golongan ahli kitab, tinggal di wilayah Irak, beriman kepada semua nabi, berpuasa selama tiga puluh hari setiap tahun, dan shalat lima kali sehari menghadap Yaman. Kemudian Ibnu Katsir menyatakan bahwa Shabi’in bukanlah golongan Yahudi, Nasrani, Majusi, atau musyrik. Mereka adalah kaum yang berpegang pada fitrah alami mereka tanpa mengikuti agama tertentu. Ibnu Katsir juga mencantumkan riwayat lain bahwa Shabi’in terdiri dari mereka yang keluar dari agama Yahudi dan kemudian menyembah malaikat dan bintang-bintang. Shabi’in dibagi menjadi dua jenis: (1) yang hanif dan bertauhid, dan (2) yang musyrik. Shabi’in juga termasuk dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Mereka adalah orang-orang yang menyembah malaikat, shalat tidak menghadap kiblat, dan membaca Zabur. Sedangkan menurut Mufassir Kontemporer, diantaranya Sayyid Qutb menyatakan bahwa Shabi’in adalah golongan penyembah berhala sebelum diutusnya Rasulullah Saw. dan orang-orang yang menyembah Allah saja tanpa mengikuti agama tertentu. Buya Hamka berpendapat bahwa Shabi’in adalah orang-orang yang berpindah dari satu agama ke agama lain dan menyembah malaikat. Quraish Shihab berpendapat bahwa Shabi’in adalah penyembah bintang dan terambil dari kata (سبأ) saba' satu daerah di Yaman di mana pernah berkuasa ratu Balqis dan penduduknya menyembah matahari dan bintang.
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 25 Jun 2024 02:36 | ||||||||||||
Last Modified: | 25 Jun 2024 02:38 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/79841 |
Actions (login required)
View Item |