ULVA, - (2024) GHIBAH LIL FASIQIN DALAM RUANG PUBLIK DI ERA DIGITAL PERSPEKTIF MUFASIR MUHAMMAD QURAISH SHIHAB (STUDI ANALISIS SURAH AL- HUJURAT AYAT 12). Skripsi thesis, UIN SUSKA RIAU.

Preview	Text SKRIPSI LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (10MB) | Preview
	Text (BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Ghibah, sebagai tindakan menyebut orang lain dengan hal yang tidak disenangi ketika mereka tidak hadir, merupakan praktik yang semakin merajalela di era digital. Salah satu bentuk ghibah yang khusus adalah ghibah lil fasiqin, di mana orang secara terang-terangan mengkritik perilaku yang melanggar norma agama dan moral yang dilakukan secara terang-terangan juga. Meskipun Islam menegaskan larangan terhadap ghibah, penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi apakah ghibah lil fasiqin termasuk dalam pengecualian atau tidak, serta melihat bagaimana penafsiran ghibah lil fasiqin menurur shihab dalam surah Al-Hujurat ayat 12 dan mengetahui ghibah lil fasiqin di era digital. menurut perspektif M. Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah. Melalui pendekatan pustaka dan analisis kualitatif, penelitian ini menunjukkan bahwa menurut Shihab, ghibah tergantung pada keberadaan keburukan yang disebutkan dan memenuhi beberapa syarat, ada beberapa ghibah yang di sebutkan salah satunya yaitu ghibah lil fasiqin. Di era digital saat ini, ghibah lil fasiqin semakin mudah ditemukan melalui berbagai platform, termasuk media berita. Namun, Shihab menegaskan bahwa ghibah terhadap individu yang melakukan dosa secara terang-terangan tidak berdosa, dengan catatan memenuhi syarat-syarat tertentu yang telah dijelaskan. Penelitian ini memperkaya pemahaman tentang ghibah di era digital dan mempertegas pandangan Shihab dalam konteks Al-Qur'an. Kata Kunci: Ghibah lil fasiqin, era digital, tafsir Al-Qur'an.

Actions (login required)

View Item