RANI SINTA BELLA, - (2024) HUKUM MENYENTUH MUSHAF BAGI WANITA HAID (STUDI KOMPARATIF PENDAPAT IMAM IBN HAZM DAN IMAM AN-NAWAWI). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Rani Sinta Bella (2024): Hukum Menyentuh Mushaf Bagi Wanita Haid (Studi Komparatif Pendapat Imam Ibn Hazm dan Imam An-Nawawi) Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan pendapat Imam Ibn Hazm dan Imam An-Nawawi mengenai hukum menyentuh mushaf bagi wanita haid. Berdasarkan hal tersebut, penulis menjawab tiga rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana pendapat Imam Ibn Hazm dan Imam An-Nawawi mengenai hukum menyentuh mushaf bagi wanita haid, bagaimana metode istinbath dari dalil yang mereka gunakan serta bagaimana analisa fiqh muqaran terhadap pendapat kedua Imam tersebut. Berkaitan dengan itu, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat Imam Ibn Hazm dan Imam An-Nawawi mengenai hukum menyentuh mushaf bagi wanita haid, mengetahui metode istinbath dan dalil yang mereka gunakan kemudian mengetahui analisa fiqh muqaranah terhadap kedua pendapat tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum Islam normatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian perpustakaan (library research) dengan pendekatan komparatif (Comparative Aproach). Sumber data penelitian merupakan data sekunder yang dibagi kepada tiga bahan hukum: Pertama, bahan hukum primer, yaitu sumber referensi yang mengikat dan menjelaskan objek penelitian ini, terdiri dari kitab al-Muhalla karya Imam Ibn Hazm dan kitab Syarah al-Muhadzhab karya Imam An-Nawawi. Kedua, bahan hukum sekunder, adapun sumber sekunder pada penelitian ini adalah buku-buku lain yang mengkaji tentang konsep hukum menyentuh mushaf bagi wanita haid. Buku-buku yang masuk sebagai sumber sekunder dijadikan sebagai pendukung data primer. Artinya buku ini berposisi sebagai pendukung buku primer untuk menguatkan konsep pendidikan berbasis pengalaman yang ada di dalam buku primer. Ketiga, bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang menjelaskan bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang terdiri dari kamus, ensiklopedi hukum Islam dan buku biografi Imam Ibnu Hazm dan Imam An-Nawawi. Hasil penelitian yang penulis lakukan, berdasarkan kepada temuan-temauan penelitian, maka penulis mendukung pendapat Imam An-Nawawi, karena lebih kuat dasar dalil yang digunakan dan disepakati jumhur ulama, karena mengagungkan Al-Qur‟an hukumnya wajib dan bukan termasuk mengagungkan Al-Qur‟an jika disentuh dalam keadaan berhadas terutama wanita haid. Kata kunci: Haid, Ibnu Hazm, Imam An-Nawawi
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan 000 Karya Umum |
||||||||
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum | ||||||||
Depositing User: | fasih - | ||||||||
Date Deposited: | 12 Jun 2024 03:20 | ||||||||
Last Modified: | 12 Jun 2024 03:26 | ||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/79315 |
Actions (login required)
View Item |