DARUSMAN, - (2024) PENDIDIKAN INKLUSIF DALAM PRAKTEK PENDIDIKAN DI INDONESIA: IMPLEMENTASI KEBIJAKAN, KURIKULUM DAN STRATEGI PENYELENGGARAAN (STUDI DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF KOTA PEKANBARU). Disertasi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
DISERTASI_DARUSMAN_TERBUKA Gab.pdf - Published Version Download (10MB) | Preview |
|
Text
DISERTASI_DARUSMAN_TERBUKA Hasil.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) |
Abstract
Pendidikan inklusif telah menjadi tuntutan global, di mana seluruh negara harus menjamin bahwa setiap anak, tanpa terkecuali, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK), mendapatkan pendidikan yang layak dan dapat belajar bersama di sekolah reguler. Indonesia, sebagai salah satu negara yang menandatangani Deklarasi Salamanca tentang Pendidikan Inklusif pada tahun 2009, meratifikasi pendidikan bagi penyandang disabilitas dengan menerbitkan Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif. Tujuan:Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap implementasi pendidikan inklusif di Indonesia secara umum, dengan mengambil kasus di Kota Pekanbaru. Fokus penelitian meliputi: kebijakan yang diterapkan, kurikulum yang dikembangkan, dan strategi penyelenggaraan pendidikan inklusif di satuan pendidikan. Metode: metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah campuran (mix methode). Pendekatan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menguji sikap siswa, orang tua, dan guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif terhadap ABK. Sementara itu, pendekatan kualitatif digunakan untuk mengungkap kebijakan, kurikulum, dan strategi penyelenggaraan. Hasil temuan: mayoritas siswa, orang tua, dan guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif memiliki sikap positif terhadap ABK. Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak mempermasalahkan penyelenggaraan pendidikan inklusif di sekolah mereka. Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kota Pekanbaru telah menunjukkan dukungan terhadap pendidikan inklusif dengan mengadakan berbagai pelatihan bagi kepala sekolah dan guru untuk menyiapkan diri menjadi sekolah inklusif, serta membuka jalur afirmasi bagi calon siswa penyandang disabilitas. Namun, pemerintah daerah belum mampu memberikan dukungan anggaran yang memadai kepada satuan pendidikan inklusif, termasuk penyediaan guru pendamping khusus di setiap satuan pendidikan inklusif. Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran inklusif masih menggunakan kurikulum reguler, dan belum ada upaya untuk menyusun kurikulum modifikasi. Penyelenggaraan pendidikan inklusif di satuan penyelenggara pendidikan mengintegrasikan ABK dengan anak normal lainnya, tetapi sekolah belum mampu menyediakan sarana dan prasarana pendidikan inklusif yang memadai bagi ABK. Tantangan: Keterbatasan sumber daya manusia, seperti guru yang terlatih dalam pendidikan inklusif. Keterbatasan sarana dan prasarana. Dukungan kebijakan yang masih rendah dari pemerintah daerah dalam pendanaan kegiatan. Kesimpulan: meskipun masih terkendala oleh berbagai keterbatasan, implementasi pendidikan inklusif di Pekanbaru sudah berjalan dan menunjukkan kemajuan. Namun, masih diperlukan upaya yang berkelanjutan dari berbagai pihak untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Kata Kunci: Pendidikan Inklusif, Kebijakan, Kurikulum, Strategi penyelenggaraan.
Item Type: | Thesis (Disertasi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 370 Pendidikan | ||||||||||||
Divisions: | Program Pascasarjana > S3 > Pendidikan Agama Islam | ||||||||||||
Depositing User: | pps - | ||||||||||||
Date Deposited: | 07 Jun 2024 03:56 | ||||||||||||
Last Modified: | 07 Jun 2024 03:56 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/79204 |
Actions (login required)
View Item |