NURUL ANNISA, - (2024) MAKNA SIMBOLIK TRADISI BASIACUONG DALAM ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT MELAYU KAMPAR DESA SUNGAI PINANG KECAMATAN TAMBANG. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI FULL.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
ABSTRAK Basiacuong merupakan tradisi lisan yang berasal dari masyarakat Melayu Kampar. Tradisi lisan yang disampaikan berupa ungkapan petatah- petitih khas masyarakat setempat. Dengan demikian keterampilan berbicara merupakan peran utama dalam pelaksanaan tradisi tersebut. Jika terdapat kesalahan dalam penyampaian teks basiacuong, maka akan terdapat kekeliruan dan salah dalam pengartian sebuah makna. Uniknya pelaksanaan basiacuong terdapat beberapa unsur simbol yang memiliki makna tersirat bagi masyarakat Melayu Kampar. Namun, belum ditemukan kajian yang membahas secara signifikan terkait makna simbolik tradisi basiacuong dalam adat pernikahan masyarakat Melayu Kampar. penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif untuk mengkaji lebih dalam terkait makna simbolik tradisi basiacuong dalam adat pernikahan masyarakat Melayu Kampar yang difokuskan pada dua permasalahan yaitu, terdapat tiga unsur simbol yang terdapat dalam pelaksanaan tradisi ini seperti; kelapa, peralatan makan dan tepak yang didalamnya berisikan pinang, sirih, tembakau dan gambir. Ketiga unsur simbol tersebut merupakan unsur simbol yang telah ditetapkan oleh adat Kampar. Ninik mamak memberikan peringatan bahwa segala sesuatu yang telah diatur oleh adat maka, tidak dapat diubah dan dianggap tidak memiliki sopan santun jika bersikap sesuai kehendak diri sendiri. Ketentuan unsur simbol yang telah ada ini tentunya, memiliki makna tersendiri. Hal ini dapat dilihat dari makna simbol seperti; kelapa yang memiliki makna bahwa adanya harapan dari dua belah pihak keluarga yang memiliki harapan bagi pernikahan anak mereka mendapatkan keturunan yang memiliki budi pekerti yang baik. Selanjutnya ada simbol peralatan makan yang dibawa oleh pihak mempelai laki- laki kerumah pihak mempelai perempuan yang memiliki makna bahwa pada hari itu, pihak laki- laki akan pindah kerumah pihak perempuan dan pihak perempuan pun menerima dengan baik kedatangan pihak mempelai laki-laki. Simbol yang terakhir ialah tepak yang didalamnya berisikan sirih, pinang, gambir, dan tembakau. Keempat unsur yang terdapat dalam tepak tersebut merupakan suatu simbol adat yang sangat penting dibawa dan dianggap sakral oleh para pemuka adat. Kata kunci: Makna simbolik, Basiacuong, Tradisi
Item Type: | Thesis (Skripsi) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Subjects: | 300 Ilmu Sosial | ||||||||||||
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah dan Filsafat | ||||||||||||
Depositing User: | fushu - | ||||||||||||
Date Deposited: | 16 May 2024 00:40 | ||||||||||||
Last Modified: | 16 May 2024 00:40 | ||||||||||||
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/78667 |
Actions (login required)
View Item |