Zuraidah, Zuraidah (2024) MODEL KEPEMIMPINAN UMAR BIN ABDUL AZIZ DALAM MEMBANGUN KETAHANAN KELUARGA PERSPEKTIF HUKUM KELUARGA ISLAM. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text (DISERTASI LENGKAP) DISERTASI LENGKAP.pdf Download (3MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Keluarga merupakan sel-sel kehidupan masyarakat yang menjadi pondasi utama dalam pembangunan dan kelangsungan generasi. Model kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah terkenal pada masa kekhalifahan Bani Umayyah, menonjolkan kepemimpinan yang berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam yang bertujuan untuk membangun ketahanan keluarga dalam masyarakat. Pola kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz ini tentunya membawa nilai dan pesan dalam pendidikan keluarga ideal. Kepemimpinan keluarga bagi seorang khalifah menjadikan suatu ilmu dan seni karismatik dalam proses interaksi antara pemimpin dan yang dipimpin dalam sebuah kelompok atau organisasi yang mana pemimpin mampu menjadi panutan, menginspirasi, mengubah persepsi, struktur situasi, pemikiran dan mampu mewujudkan harapan anggotanya sebagaimana kepemimpian para Nabi dan Rasul. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz dalam konteks membangun ketahanan keluarga dari perspektif hukum keluarga Islam. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan analisis dokumen historis dan literatur tentang kehidupan dan kebijakan Umar bin Abdul Aziz yang berkaitan dengan keluarga dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz dalam membangun ketahanan keluarga bersifat moderat (pertengahan), artinya tidak terlalu demokratis dan tidak terlalu otoriter. Dalam memberikan pendidikan kepada anak-anaknya beliau bersikap demokratis, namun dalam kondisi tertentu beliau bersikap otoriter terutama terkait dengan sesuatu yang bukan haknya. Kebijakan yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz dalam membangun ketahanan keluarga, antara lain: memperhatikan pendidikan keluarga, melarang hedonisme, memperhatikan sumber nafkah bagi keluarga, memberikan bantuan kepada keluarga miskin, pemberdayaan ekonomi keluarga, penghapusan pajak, serta perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak. Dilihat dari Perspektif Hukum Keluarga Islam Kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam membangun ketahanan keluarga bisa dilihat dari aspek maqasid syariah dan aspek ketahanan keluarga. Dari aspek maqasid syariah, kebijakan Umar yang sangat memperhatikan pendidikan keluarganya termasuk ke dalam Hifz al-Aql. Kebijakan Umar yang melarang sikap hedonisme dan berfoya-foya termasuk ke dalam Hifz al-Din. Kebijakan Umar memperhatikan sumber nafkah bagi keluarga termasuk ke dalam Hifz al-Nasl atau Hifz al-Nasb. Kebijakan Umar memberikan bantuan kepada keluarga miskin, pemberdayaan ekonomi keluarga, penghapusan pajak, serta perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak termasuk ke dalam Hifz al-din. Sedangkan dilihat dari aspek ketahanan keluarga, Kebijakan yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz dengan memperhatikan pendidikan keluarga dan memperhatikan sumber nafkah bagi keluarga, membentuk ketahanan agama dan ketahanan psikis. Kebijakan Umar yang melarang hedonisme telah membangun ketahanan sosial bagi keluarganya. Dan kebijakan Umar memberikan bantuan kepada keluarga miskin, pemberdayaan ekonomi keluarga, penghapusan pajak, serta perlindungan hak-hak perempuan dan anak-anak telah membentuk ketahanan ekonomi

Actions (login required)

View Item