MUSA BIN ZULKIFLI, - (2024) URGENSI KURIKULUM PENDIDIKAN AKHLAK DALAM BUKU PANDUAN PERATURAN SKIM PENGIKTIRAFAN ASATIZAH RECOGNISION SYSTEM(ARS) SINGAPURA. Disertasi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB)
Preview	Text DISERTASI MUSA BIN ZULKIFLI.pdf Download (5MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Komposisi penduduk Singapura per bulan Juni 2019 terdiri atas etnis Tionghoa 76%, Melayu 15%, India (7,5%), dan etnis lainnya. Per 2015 mayoritas penduduk Singapura merupakan pemeluk agama Buddha 45,2%, Nasrani 18,8%, Islam 14%, dan Hindu 5%. Sebanyak 18,5% warga Singapura tidak beragama dan masyakat Muslim di Singapura yang terdiri dari 15 % adalah Masyarakat minoritas dan dari beberapa persentasi tersebut diatas hanya segelintir saja yang mampu terjun di dunia pendidikan tingkat tinggi yakni berkelulusan universitas Islam untuk terjun sebagai pendidik dinegara Singapura tersebut. Untuk mewujudkan generasi yang menjadikan posisinya sebagai guru atau asatizah tentunya akan menjadi panutan atau role model bagi masyarakat muslim setempat yakni di Singapura. Maka dari itu para pemuka agama Islam di Singapura memandang perlu adanya lembaga akreditasi atau sertifikasi bagi ustaz dan ustazah atau biasa disebut dengan asatizah di Singapura. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan, dan peneliti mendapatkan data-data primer dari dokumendokumen resmi yang berkaitan dengan kebijakan pengiktirafan/sertifikasi asatizah di Singapura yang diterbitkan oleh Majelis Ugama Islam Singapura dan lembaga pengiktirafan asatizah Asatizah Recognation Board. Sedangkan data sekundernya adalah artikel-artikel yang berkaitan dengan akhlak dan juga aktifitas dakwah para asatizah. Adapun tujuan penelitian ini adalah meneliti dan menganalisa pentingnya kurikulum Asatizah Recognation Scheme atau Skim Pengiktirafan Asatizah untuk meningkatkan profesionalisme asatizah dan meningkatkan keterampilan diri juga akhlak para guru atau asatizah di Singapura. Bahkan para tokoh masyarakat muslim menyambut baik pengakuan pengiktirafan azatizah ini dengan memperkuatnya menjadi program wajib mandatory yang berlaku secara komprehensif bagi seluruh asatizah mulai 1 Januari 2017. Berdasarkan undang-undang Asatizah Recognation Scheme tersebut diberlakukan hanya ustaz dan ustazah yang telah lulus proses sertifikasi dan mendapat pengakuan dari Badan Rekognisi Asatizah atau Asatizah Recognition Board yang boleh mengajarkan ilmu agama Islam di Singapura. Kata Kunci : Skim, Pengiktirafan, Sertifikasi, Asatizah Singapura.

Actions (login required)

View Item