AMELIA HUSNA, AH (2024) PENANGGUHAN PEMBAYARAN UTANG PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ANALISIS SURAH AL-BAQARAH AYAT 280. Thesis thesis, UIN Suska Riau.
|
Text
Revisi Tesis Amelia Husna (22290220129) oke.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
Revisi Tesis Amelia Husna bab IV.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Tesis ini membahas mengenai Penangguhan Pembayaran Utang Perspektif Hukum Islam Analisis Surah Al-Baqarah Ayat 280. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari hal-hal yang berkaitan dengan utang piutang. Transaksi dalam bentuk utang-piutang sudah dilakukan oleh masyarakat baik dari masyarakat tradisional maupun masyarakat modern, sehingga kadang-kaadang menjadi suatu bentuk permasalahan apabila tidak dapat di kontrol dalam syariat Islam. Permasalahannya, belum tentu seluruh masyarakat dengan mudah dapat melunasi utang tersebut sesuai dengan tempo yang disepakati sehingga muqtaridh (orang yang berutang) meminta agar diberi waktu tambahan dengan catatan di kemudian hari adanya penambahan utang seiring dengan penambahan waktu seperti yang dikenal dengan kasus Pinjaman Online (Pinjol), padahal dalam Al-Qur‟an dan Sunnah sudah dituliskan segala ketentuan syariat mengenai transaksi ini apabila terjadi penangguhan pembayaran utang di kemudian harinya, sehingga utang tersebut tetap menjadi qardhul hasan. Penelitian ini membahas bagaimana cara menangguhkan pembayaran utang yang sesuai dengan hukum Islam berdasarkan QS. Al-Baqarah ayat 280. Jenis penelitian ini merupakan penilitian pustaka (Library Reasearch) dengan pendekatan kualitatif deskriptif Adapun sumber data dalam tulisan ini diambil dari beberapa sumber primer seperti Tafsir Al-Qurthubi, Tafsir Wahbah Al-Zuhaili, dan Tafsir Ibnu Katsir, dan sumber sekunder dari buku-buku, dan jurnal-jurnal yang terkait dengan pembahasan. Penelitian ini melalui beberapa langkah guna memperoleh data valid dan dan kemudian dianalisis menggunakan content analysis dengan pembahasan mendalam terkait masalah yang dibahas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penangguhan pembayaran utang adalah suatu hal yang dibenarkan dalam syariat Islam hingga si muqtaridh memiliki kelapangan ekonomi untuk membayarnya, tidak boleh ada unsur riba karena akibat penundaan waktu pembayaran tersebut. Si muqridh (orang yang berpiutang) hendaklah bersikap sabar dan ikhlas menunggu si muqtaridh mampu untuk melunasinya, atau lebih baik disedekahkan dan dibebaskan saja dari beban hutang tersebut, Allah akan membalasinya dengan pahala yang berlipat ganda.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 300 Ilmu Sosial > 340 Ilmu Hukum 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Tafsir Hadist |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 15 Jan 2024 07:58 |
Last Modified: | 15 Jan 2024 07:59 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/76793 |
Actions (login required)
View Item |