NOVRI DANDI, - (2023) CORAK TEOLOGI ISLAM DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM KAMPUNG BARU KECAMATAN GUNUNG TOAR KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. Skripsi thesis, Unversitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Preview	Text GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview
	Text (BAB IV) BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang Corak Teologi Islam di Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk Mengetahui corak teologi Islam di Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru dan untuk Mengetahui praktek teologi Islam di Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekonologi, menimbulkan rasa kurang percaya atau tidak ada ketertarikan terhadap pondok pesantren karena mereka menganggap bahwa ajaran pondok pesantren hanya mengajarkan tentang agama islam saja. Dari permasalahan tersebut penulis melakukan penelitian dengan menggunakan penelitian lapangan atau menggunakan metode kualitatif deskriftif. Sumber data penelitian ini adalah primer dan sekunder. Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi penelitian di Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa corak teologi Islam yang diterapkan di Pondok Pesantren Nurul Islam Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar Kabupaten Kuantan Singingi bercorak teologi tradisional yakni mengikuti aliran teologi AhlussunnahwalJama`ah yang di nisbatkan kepada aliran Asy-Ariyah. Teologi AhlussunnahwalJama`ah ini adalah teologi yang menikuti segala sunnah Nabi (baik perkataan maupun perbuatan) dengan berlandaskan al-Qur`an dan Hadits. Dalam praktiknya, pondok pesantren Nurul Islam menerapkan tiga nilai-nilai dari aliran Ahlussunnahwal Jamaah. Diantaranyatawasuth, dalam prakteknya yaitu membaca Alquran sebelum memulai pembelajaran. Kemudian ada tasamuh, dalam prakteknya dengan menerapkan pembelajaran yang demokratis terhadap semua santri dengan tidak membeda-bedakan santri baik dari segi suku, usia dan tingkat kemampuan para santri. Yang terakhir ada tawazun, yaitu dengan mengadakan ekstrakurikuler yang salah satu kegiatannya adalah rebana. Kata Kunci: Teologi Islam, Pondok Pesantren

Actions (login required)

View Item