Rahmat Hadi Furqoni, - (2023) Kepemimpinan Wanita Dalam Tinjauan Fikih: Studi Komparatif Antara Muhammad al-Ghazali (W. 1416H) dan Sayyid Sabiq (W. 1420H). Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV .pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
TANPA BAB IV .pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Rahmat Hadi Furqoni (2023): Kepemimpinan Wanita Dalam Tinjauan Fikih: Studi Komparatif Antara Muhammad al-Ghazali (W. 1416H) dan Sayyid Sabiq (W. 1420H). Islam adalah agama yang sangat kompleks dan agama yang sangat lengkap, semua perkara telah diatur di dalamnya, termasuk perkara kepemimpinan wanita. Perbincangan tentang kepemimpinan wanita selalu menjadi perbincangan yang hangat dari masa ke masa baik di kalangan nasional ataupun internasional. Permasalahan kepemimpinan wanita ini telah banyak menarik perhatian para ulama ataupun tokoh-tokoh di masyarakat, tentunya dengan berbagai macam sudut pandang pula, seminar-seminar dan diskusi pun dilakukan untuk membahas permasalahan ini, ada yang pro dan ada yang kontra, terlebih lagi jika persoalan ini di bahas dari segi fikihnya, itulah yang terjadi antara Muhammad al-Ghazali dan Sayyid Sabiq, walaupun mereka berdua memiliki latar belakang pendidikan yang sama namun pada permasalahan ini mereka berbeda pendapat, dengan berlandaskan dalil yang sama akan tetapi kesimpulan hukumnya berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode istinbath ahkam Muhammad al-Ghazali dan Sayyid Sabiq terhadap kepemimpinan wanita, beserta persamaan dan perbedaan diantara kedua ulama tersebut dan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan tersebut, penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu berdasarkan atas kajian kepustakaan (library research), peneliti berusaha menghimpun khazanah dan data dari literatur-literatur yang terkait dengan pembahasan, seperti kitab suci al-Qur’an, hadits Rasulullah, kitab-kitab fikih ulama salaf (terdahulu) dan ulama khalaf (kontemporer), atsar sahabat, dan kitab karya Muhammad al-Ghazali dan Sayyid Sabiq yang dijadikan sebagai rujukan utama. Perbedaan pendapat diantara kedua ulama ini dilandasi karena perbedaan sudut pandang mereka dalam menentukan syarat-syarat menjadi pemimpin, berangkat dari faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya perbedaan sudut pandang tersebut Muhammad al-Ghazali dan Sayyid Sabiq memiliki metodenya tersendiri, Muhammad al-Ghazali dengan metodenya yang menggunakan pendekatan konstektual berupaya untuk memunculkan hukum yang dapat menyesuaikan dengan kondisi masyarakat, budaya dan zaman, dengan langkah-langkah fikih yang di tempuhnya mengantarkannya kepada hukum yang membolehkan wanita menjadi pemimpin, dan Sayyid Sabiq dengan metodenya yang menggunakan pendekatan tekstual berupaya memunculkan hukum yang menjadi pendapat mayoritas ulama-ulama klasik, dengan mengikuti langkah-langkah fikihnya yang mengedepankan pemahaman dari teks yang terdapat pada dalil-dalil mengantarkannya kepada keputusan haramnya wanita menjadi pemimpin. Kata Kunci: Pemimpin, Wanita, Fikih, Metode.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 > Tafsir Hadist |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 25 Jul 2023 06:51 |
Last Modified: | 25 Jul 2023 06:51 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/74933 |
Actions (login required)
View Item |