Rahmi Kurniati (2015) MANDI TAMAN DALAM PERNIKAHAN ADAT MELAYU DESA TUALANG KECAMATAN TUALANG MENURUT HUKUM ISLAM. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
fm.pdf Download (250kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (42kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (47kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (121kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (138kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
em.pdf Download (18kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh “Mandi Taman” yang sudah berbeda dari sebelumnya yaitu mandi taman dilakukan di belakang rumah, sekarang di depan rumah dan tidak semua masyarakat melaksanakan mandi taman. Adapun rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan mandi taman dalam pernikahan adat melayu di Desa Tualang, apa makna mandi taman dalam pernikahan adat melayu di Desa Tualang dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap mandi taman dalam pernikahan adat melayu di Desa Tualang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan makna mandi taman dalam pernikahan adat melayu di Desa Tualang Kecamatan Tualang dan untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap mandi taman dalam pernikahan adat melayu di Desa Tualang Kecamatan Tualang. Penelitian ini bersifat lapangan, pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sebagai data primer yaitu pihak-pihak yang melakukan mandi taman dan tokoh adat dan data sekunder yaitu terdiri dari bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder. Setelah data terkumpul, penulis menganalisisnya dengan metode analisis data kualitatif, sedangkan metode penulisan adalah deskriftif analitik, induktif dan deduktif. Adapun hasil penelitian ini adalah mandi taman bertujuan membersihkan diri dari semua kotoran yang melekat pada diri secara lahiriah. Mandi taman merupakan salah satu rangkaian upacara istiadat pernikahan di negeri melayu. Yang hakikatnya memberikan tuntunan serta tunjuk ajar bagi pasangan yang baru memasuki kehidupan sebagai suami istri atau berumah tangga serta bagaimana cara mandi dalam rangka pembersihan atau penyucian diri setelah berlaku sesuatu yang mewajibkan dia harus mandi. Adapun pandangan hukum Islam terhadap mandi taman tersebutboleh dilakukan karena merupakan suatu adat istiadat atau tradisi dalam suatu pernikahan, sebab tidak bertentangan dengan hukum Islam.Tetapi tata cara pelaksanaannya yang membuat mandi taman tersebut tidak layak dilakukan. Karena mandi taman tersebut dilakukan di depan halaman rumah pengantin perempuan sehingga banyak yang melihatnya, dan pada saat selesai pelaksanaan mandi taman semua orang mandi beramai-ramai (bersiram-siraman), sehingga bisa bersentuhan dengan orang yang bukan mukhrimnya dan juga bisa memperlihatkan lekuk tubuh dan auratnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.5 Etika Islam, Praktik Keagamaan > 297.56 Etika Moral Islam dalam Hal Tertentu |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 14 Sep 2016 15:14 |
Last Modified: | 14 Sep 2016 15:14 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7330 |
Actions (login required)
View Item |