TESSA ALFIZAH, - (2023) BATASAN AURAT MUSLIMAH DI HADAPAN LAKI-LAKI YANG BUKAN MAHRAM (STUDI KOMPARATIF PENDAPAT IMAM ABU HANIFAH DAN IMAM SYAFI’I). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
|
Text
SKRIPSI TESSA ALFIZAH LENGKAP KECUALI BAB IV.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text
BAB IV (HASIL).pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya perbedaan pendapat antara Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’I tentang batasan aurat muslimah di hadapan laki-laki bukan mahram. Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan permasalah sebagai berikut: Pertama, bagaimana pendapat Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’I tentang batasan aurat muslimah di hadapan laki-laki bukan mahram. Kedua, bagaimana dalil yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’I mengenai batasan aurat muslimah di hadapan laki-laki bukan mahram. Ketiga, bagaimana analisis fiqh perbandingan antara Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’I mengenai batasan aurat muslimah di hadapan laki-laki yang bukan mahram. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan data-data atau literatur berupa ayatayat al-Qur‟an dan hadis yang terdapat dalam berbagai kitab tafsir dan juga buku-buku yang relevan dengan pembahasan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif berupa kitab-kitab Fiqh standar serta pendapat-pendapat ulama terhadap pendapat tersebut. Sumber data primer berupa al-Qur’an, Hadis dan kitab-kitab Fiqh yang memuat informasi yang berkenaan dengan masalah Aurat. Sedangkan data penunjang berupa buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Sedangkan dalam menganalisis data yang terkumpul adalah dengan cara komparatif. Adapun pendekatannya melalui metode komparatif (perbandingan), yaitu peneliti berusaha untuk menentukan penyebab atau alasan adanya perbedaan atau membandingan antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain. Penulis berusaha memaparkan perbandingan dua pendapat yang berbeda yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Syafi’I yang mempunyai pendapat yang berbeda tentang aurat muslimah di hadapan laki-laki yang bukan mahram. Menurut Imam Abu Hanifah, seluruh tubuh perempuan adalah aurat kecuali wajah, kedua telapak tangan, dan dua telapak kaki. Sebab menurut Imam Abu Hanifah kaki sering digunakan untuk berjalan sehingga tersingkap, maka kaki termasuk yang dikecualikan dari yang dilarang, maka boleh melihat kepadanya. Pendapat Imam Abu Hanifah ini berdasarkan al-Qur’an surah an-Nur ayat 31 dan maqashid syariah. Sedangkan menurut Imam Syafi’I, seluruh tubuh perempuan adalah aurat kecuali kedua telapak tangan dan wajahnya adapun bagian punggung telapak kakinya adalah aurat. Hal ini berdasarkan al-Qur’an surah anNur ayat 31, hadis Abu Daud dan hadis Imam Ahmad
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 05 Jul 2023 02:03 |
Last Modified: | 05 Jul 2023 02:03 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/72342 |
Actions (login required)
View Item |