Desi Ratna Sari (2015) IDDAH WANITA HAMIL AKIBAT ZINA (PERSPEKTIF IMAM SYAFI’I DAN AHMAD BIN HANBAL). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
fm.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (91kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (176kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (207kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (13kB) | Preview |
|
|
Text
em.pdf Download (25kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul : “Iddah Wanita Hamil Akibat Zina (Perspektif Imam Syafi’i dan Ahmad Bin Hanbal)”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengamatan penulis yang masih menyebar di kalangan masyarakat terutama dalam pergaulan anak remaja (ABG) sekarang, yang belum mengerti mengenai Iddah Wanita Hamil Akibat Zina. Iddah merupakan masalah yang biasa dan lumrah, namun ketika dihadapkan pada situasi dan kondisi yang spesifik dalam hal ini adalah wanita yang melakukan zina akan muncul problem dalam menetapkan hukumnya. Rumusan masalah penelitian ini yaitu, bagaimana pendapat imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang iddah wanita hamil akibat zina, apa yang menjadi dasar istinbat hukum Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang iddah wanita hamil akibat zina, serta bagaimana analisa istinbat hukum pandangan Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang iddah wanita hamil akibat zina menurut perspektif fiqih muqarrin. Studi ini adalah penelitian kepustakaan ( library research ), dan termasuk kategori penelitian histories-faktual, sedang karakter penelitiannya adalah deskriptif analitik. Metode yang dipakai adalah metode pendekatan normative. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisa dengan metode deduktif dan metode komperatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang iddah wanita hamil akibat zina, bagaimana istinbat hukum Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang iddah wanita hamil akibat zina, serta bagaimana analisa istinbat hukum pandangan Imam Syafi’i dan Ahmad bin Hanbal tentang iddah wanita hamil akibat zina menurut perspektif fiqih muqarrin. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, dapat disimpulkan, tidak ada persamaan pendapat antara Imam asy-Syafi'i dengan Imam Ahmad ibn Hanbal dalam masalah iddah perempuan yang berzina. Karena konsep awalnya telah berbeda, yakni bagi Imam asy-Syafi'i perempuan yang berzina tidak mempunyai iddah, sedangkan Imam Ahmad ibn Hanbal perempuan yang berzina mempunyai iddah seperti perempuan yang ditalak. Persamaannya hanyalah dalam konsep besar yang telah ditetapkan al-Qur'an bahwa perempuan yang telah mempunyai ikatan pernikahan, jika ditalak atau ditinggal mati suaminya wajib menjalani iddah.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.8 Sekte-sekte dalam Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Mazhab dan Hukum |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Sep 2016 19:11 |
Last Modified: | 12 Sep 2016 19:11 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/7231 |
Actions (login required)
View Item |