WAHYU MANURUNG, - (2023) FENOMENA FLEXING DI MEDIA SOSIAL DALAM KONTEKSTUALISASI HADIS ANCAMAN MEMAMERKAN PAKAIAN (Studi Ma’aniy al-Hadits). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text SKRIPSI WAHYU MANURUNG.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi ini berjudul “Fenomena Flexing Di Media Sosial Dalam Kontekstualisasi Hadis Ancaman Memamerkan Pakaian”. flexing adalah sebuah Istilah yang muncul dari bahasa kaum milenial masa kini yang dipakai untuk membuat konten-konten audio dan/atau visual di berbagai sarana media sosial untuk menayangkan aksi pamer harta kemewahan. Dari permasalahan tersebut dirumuskan masalah yaitu: (1). Bagaimana kualitas hadis tentang ancaman memamerkan pakaian bagi seorang Muslim, dan (2). Bagaimana pemahaman kontekstual hadis ancaman memamerkan pakaian terhadap fenomena flexing di media sosial. Metode penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan pendekatan ma’aniy al-hadits. Data yang diambil pada penelitian ini bersumber dari kitab Sunan Abu Dawud, ‘Awnul Ma’bud Syarah Abu Dawud dan buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan. Data penelitian ini dikumpulkan dengan 1) Takhrij hadis, dan 2) Studi pustaka. Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa (1). Hadis larangan memamerkan pakaian berstatus shahih, dan (2). Adapun makna kontekstual dari hadis larangan memamerkan pakaian terhadap flexing di media sosial adalah memamerkan tidak hanya pada pakaian, tetapi barang-barang yang mengindikasikan kemewahan seperti rumah, mobil, handphone, dan lainnya. Kemudian, flexing yang dilarang adalah fake flexing dan arrogant flexing, karena akan berdampak buruk kepada diri sendiri dan masyarakat. Kata Kunci: Flexing, Kontekstualisasi, Ma’aniy al-Hadits.

Actions (login required)

View Item