ATIKAH RIZKINA LUBIS, - (2023) ANALISIS FIQH MUAMALAH TERHADAP SISTEM JUAL BELI DURIAN BORONGAN (STUDI KASUS DI KELURAHAN LARU LOMBANG KECAMATAN TAMBANGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
SKRIPSI ATIKAH RIZKINA LUBIS.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Atikah Rizkina Lubis, (2023): “Analisis Fiqh Muamalah Terhadap Sistem Jual Beli Durian Borongan (Studi Kasus Di Kelurahan Laru Lombang Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal)” Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya ketidakadilan dalam praktik jual beli durian dalam sistem borongan, karena buah durian yang terjual banyak yang ukuran besarnya tidak sesuai dengan harganya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem jual beli durian di Kelurahan Laru Lombang dan bagaimana analisis fiqh muamalah terhadap sistem jual beli durian tersebut. Jenis penelitian ini termasuk sosiologis hukum Islam yang dilakukan dengan metode penelitian lapangan (field research), dilakukan di Kelurahan Laru Lombang, Kec. Tambangan, Kab. Mandailing Natal. Subjek dalam penelitian ini adalah penjual (petani) dan pembeli (pemborong) durian. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 22 orang yang terdiri dari 15 orang penjual (petani) dan 7 orang pembeli (pemborong), dalam hal ini digunakan metode Accidental Sampling untuk pengambilan sampel sebanyak 13 orang yang terdiri dari 8 orang penjual (petani) dan 5 orang pembeli (pemborong). Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, angket dan kajian pustaka kemudian data dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif dan ditulis dengan menggunakan metode deduktif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan sistem jual beli durian dengan cara borongan, namun pengelompokan durian ditetapkan oleh si pembeli. Sistem penetapan harga adalah per potong (kelompok) yang berkisar antara Rp. 10.000; - Rp. 15.000; pada periode tahun 2022-2023. Setiap potongnya dikelompokkan berdasarkan ukuran besar/kecilnya durian, durian yang berukuran besar dihitung sebagai satu potong durian, untuk yang berukuran sedang bisa dikelompokkan menjadi dua buah durian, dan untuk yang berukuran kecil, bisa dikelompokkan menjadi 5-10 buah durian sehingga sistem ini dianggap merugikan petani karena adanya ketidakjelasan dalam penentuan jumlah durian dalam proses pengelompokan yang dilakukan oleh pembeli (pemborong). Ditinjau dari perspektif fiqh muamalah, praktik borongan dalam jual beli durian di Kelurahan Laru Lombang mengenai pengelompokan durian masih terdapat unsur gharar (ketidak jelasan) yang menurut pendapat para ulama masih tergolong dalam gharar ringan yang tidak mungkin dilepas kecuali dengan kesulitan sehingga dikecualikan dari hukum asal gharar. Kata Kunci: Fiqh Muamalah, Jual Beli, Borongan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 13 Jun 2023 03:39 |
Last Modified: | 13 Jun 2023 03:39 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/71559 |
Actions (login required)
View Item |