HALIDA APRILIA PUTRI, - (2022) KETERBATASAN AHLI WARIS MEMBAYAR HUTANG PEWARIS MENURUT HUKUM ISLAM : STUDI KASUS DI DESA TANJUNGGEMUK KECAMATAN RANGSANG KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) |
Abstract
ABSTRAK Halida Aprilia Putri (2023): Keterbatasan Ahli Waris Membayar Hutang Pewaris Menurut Hukum Islam: Studi Kasus Di Desa Tanjunggemuk Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa ahli waris di Desa Tanjunggemuk Kecamatan Rangsang Kabupaten Kapulauan Meranti yang memiliki keterbatasan untuk membayar hutang yang ditinggalkan oleh Pewaris. Namun para ahli waris ini sudah berupaya untuk melunasi hutang yang ditinggalkan oleh pewaris akan tetapi harta yang ditinggalkan pewaris tidak cukup untuk melunasi hutang-hutang yang ditinggalkannya. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengangkat beberapa rumusan masalah; yaitu bagaimana fenomena ahli waris yang memiliki keterbatasan membayar hutang pewaris, bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap ahli waris yang memiliki keterbatasan membayar hutang pewaris. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Desa Tanjunggemuk Kecamatan Rangsang Kabupaten Kepulauan Meranti. Adapun subjek penelitian atau informan didalam penelitian ini adalah ahli waris, pemberi hutang, tokoh adat, masyarakat, tokoh agama dan pemerintah desa yang berada di Desa Tanjunggemuk Kecamatan Rangsang tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa, praktek terhadap kasus-kasus ahli waris yang memiliki keterbatasan membayar hutang pewaris dikarenakan enggan membayar hutang pewaris, dan beralasan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, serta harta yang ditinggalkan pewaris tidak mencukupi untuk membayar hutang yang ditinggalkannya. Terkait dengan sanksi, para ahli waris tidak mendapatkan sanksi sesuai dengan UU, sanksi adat dan aturan di Indonesia. Akan tetapi mereka mendapatkan sanksi sosial seperti, dikucilkan oleh masyarakat sekitar dan dianggap rendah. Kemudian apabila seorang pewaris meninggal dunia maka tidak ada pembagian harta warisan sebelum hak-hak pewaris terpenuhi dan hutang piutangnya wajib dibayarkan dari harta yang ditinggalkan oleh pewaris. Berdasarkan pasal 1045 kitab UU KUH Perdata, ahli waris boleh menolak warisannya agar terbebas dari hutang yang ditinggalkan oleh pewaris apabila harta yang ditinggalkan pewaris tidak cukup untuk membayar hutangnya. Tinjauan hukum Islam terhadap ahli waris yang memiliki keterbatasan membayar hutang yang ditinggalkan oleh pewaris sudah dijelaskan didalam al-qur‟an, hadits bahwa tanggung jawab ahli waris terhadap hutang atau kewajiban pewaris hanya terbatas pada jumlah atau nilai harta peninggalannya. Kata Kunci : Pewaris, Hutang, Ahli waris, Tidak Mampu
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 19 Jan 2023 01:39 |
Last Modified: | 19 Jan 2023 01:39 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/65209 |
Actions (login required)
View Item |