Dhymas Julyan Riyanto, - and Pizaini, - and Nazruddin Safaat Harahap, - and Muhammad Affandes, - (2023) IMPLEMENTASI SERVICE CHOREOGRAPHY PATTERN ARSITEKTUR MICROSERVICE CLASSROOM AKADEMIK MENGGUNAKAN DOCKER. JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika), 07 (3). pp. 768-779. ISSN 2540-8984
This is the latest version of this item.
|
Text
IMPLEMENTASI SERVICE CHOREOGRAPHY PATTERN ARSITEKTUR MICROSERVICE CLASSROOM AKADEMIK MENGGUNAKAN DOCKER.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview |
Abstract
Pengembangan aplikasi classroom akademik mewujudkan proses bisnis inti pada lembaga pendidikan secara umum masih menggunakan arsitektur monolitik. Arsitektur microservice hadir sebagai pola pengembangan aplikasi dimana keseluruhan fungsi perangkat lunak disediakan oleh komponen-komponen layanan atau service aplikasi yang lebih kecil. Service-service tersebut akan berkomunikasi melalui komunikasi berbasis event-driven menggunakan service choreography pattern dimana pertukaran data terjadi secara asynchronous melewati message broker. Namun dalam pengembangan arsitektur microservices, masing-masing service memiliki dependensi dan environment yang berbeda. Docker merupakan teknologi perangkat lunak yang berfungsi sebagai wadah untuk membungkus dan memasukkan aplikasi menggunakan teknik kontainerisasi yang mengisolasi masing-masing service dan juga environment-nya. Teknik kontainerisasi seperti ini mampu membantu mewujudkan penerapan arsitektur microservices menggunakan service choreography pattern terhadap aplikasi classroom akademik dinamis yang digunakan tidak hanya oleh satu lembaga pendidikan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan Service Choreography Pattern Arsitektur Microservice Classroom Akademik Menggunakan Docker, dimana telah dilakukan pengujian benchmarking memakai tools Wrk Bench dengan membuat 400 HTTP connections menggunakan 6 threads CPU dan dijalankan selama 15 detik, yang kemudian divalidasi dan dievaluasi melalui beberapa parameter, seperti waktu tanggapan atau latency (ms), jumlah HTTP request/seconds (rps) dan kecepatan transfer/seconds (Mbps). Hasil penelitian menunjukkan jumlah request HTTP yang dapat diterima melebihi 40000 permintaan, menunjukkan betapa efektifnya penggunaan service choreography pattern yang diimplementasikan pada classroom akademik. Serta dengan adanya pembatasan request HTTP pada auth, menjadikan aplikasi menjadi lebih aman ketika menggunakan rate limit dari permintaan yang terlalu banyak.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum > 004 Pemrosesan Data, Ilmu Komputer, Teknik Informatika |
Divisions: | Fakultas Sains dan Teknologi > Teknik Informatika |
Depositing User: | fsains - |
Date Deposited: | 17 Jan 2023 06:10 |
Last Modified: | 17 Jan 2023 08:01 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/65084 |
Available Versions of this Item
-
IMPLEMENTASI SERVICE CHOREOGRAPHY PATTERN ARSITEKTUR MICROSERVICE CLASSROOM AKADEMIK MENGGUNAKAN DOCKER. (deposited UNSPECIFIED)
- IMPLEMENTASI SERVICE CHOREOGRAPHY PATTERN ARSITEKTUR MICROSERVICE CLASSROOM AKADEMIK MENGGUNAKAN DOCKER. (deposited 17 Jan 2023 06:10) [Currently Displayed]
Actions (login required)
View Item |