NUZUL ABDI MARIFATULLAH, - (2022) AKAL SEBAGAI SARANA MEMAHAMI KEBENARAN AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.
Text (BAB IV HASIL)
BAB IV HASIL.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (663kB) |
||
|
Text
NUZUL ABDI.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Akal merupakan sarana spesial dari Allah bagi manusia. Akal memiliki ragam fungsi bagi manusia, salah satu fungsi yang diberikan oleh Allah pada akal ialah untuk menentukan kebenaran dan kekuasaan Allah lewat dalil naqli maupun dalil aqli melalui ayat-ayat kauniyah Allah dalam Al-Qur’an. Namun, kebenaran yang dapat dicapai oleh akal, tidak meliputi semua ini, akal memiliki kemampuan terbatas dalam menentukan dan memahami kebenaran. Hal ini juga diungkapkan oleh Buya Hamka dalam berbagai karyanya terutama dalam bidang tafsir dengan karya monumentalnya al-Azhar. Oleh karenanya, penulis ingin mengkaji potensi akal dalam memahami kebenaran dengan mengusung perspektif Buya Hamka, dalam satu karya ilmiah yang berjudul Akal Sebagai Sarana Memahami Kebenaran Al-Qur’an Menurut Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka. Adapun rumusan masalah yang penulis usung dalam tulisan ini ialah bagaimana akal memahami kebenaran menurut Al-Qur’an dan Bagaimana pandangan Buya Hamka tentang peranan akal dalam memahami Al-Qur’an. Jenis penelitian ini ialah pustaka (library research) dengan menggunakan dua data yaitu primer (utama) data yang bersumber dari kitab tafsir Buya Hamka yang berjudul al-Azhar dan sekunder (pendukung) yaitu buku-buku atau literatur yang berhubungan atau mendukung teori yang diusung oleh Buya Hamka mengenai kapasitas akal dalam memahami kebenaran. Teknik penulisan yang penulis gunakan dalam karya ilmiah ini ialah teknik deskriptif atau teknik analisa data yang masih bersifat umum, kemudian menyimpulkannya dalam pengertian khusus, atau dalam istilah lain deduksi. Hasil penelitian ini adalah Akal menurut Al-Qur’an dapat memahami kebenaran selama kebenaran itu masih bersifat ilmiah melalui kauniyah yang Allah ilHamkan pada manusia dalam Al-Qur’an dan dalam perspektif Buya Hamka dalam tafsir al-Azhar, akal dapat menyimpulkan kebenaran. Namun, kesimpulan benar itu hanya setakat pada kebenaran tentang adanya Allah dengan bukti-bukti ilmiah. Sementara, menurut Buya Hamka dalam memahami kebenaran tentang dzat Allah, akal tidak akan mampu mencapai kebenaran itu dengan akal. Karena, kebenaran tentang dzat Allah hanya mampu ditemukan dan didapatkan dengan dzuq seseorang dalam ihwal ta’abbudi. Kata Kunci: Akal, Kebenaran, Buya Hamka
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | fushu - |
Date Deposited: | 05 Aug 2022 03:53 |
Last Modified: | 05 Aug 2022 03:53 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/63367 |
Actions (login required)
View Item |