Raudatul Himmatil Mardiyati (2015) HUKUM MUSHĀFAHAH DALAM PERSPEKTIF HADITS NABI. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (186kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (140kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (222kB) | Preview |
|
Text
BAB IV n V.pdf Restricted to Registered users only Download (28kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (12kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (18kB) | Preview |
Abstract
Mushāfahah (berjabat tangan) yang dilakukan antara laki-laki dan laki-laki atau perempuan dan perempuan tidaklah menjadi permasalahan. akan tetapi Mushāfahah yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan atau sebaliknya telah melibatkan hubungan mahram dan non mahram. Mushāfahah mempunyai fadhilah yang sangat besar berlandaskan kepada dalil al-Qur’an dan hadits yang menganjurkan untuk melakukannya. Namun satu sisi Mushāfahah bertentangan antara persoalan mahram dan non mahram dalam pelaksanaannya. Sedangkan tata cara dalam bermushāfahah beragam bentuknya, tergantung pada budaya di setiap daerah atau negara masing-masing. Landasan-landasan Mushāfahah penulis klasifikasikan kepada masalah ibadah dan muamalah. landasan Mushāfahah dalam hal ibadah penulis temukan dalam riwayat Turmudzi dengan kualitas Hasan Gharib dan dalam riwayat Abu Daud dengan sanadnya yang Muttasil, hanya saja Abu Daud tercacat sendiri dalam meriwayatkan hadis tersebut. Sedangkan Mushāfahah dalam hal muamalah penulis temukan dalam riwayat Ibnu Majah dengan kualitas Hasan, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan kualitas Hasan. Setelah melakukan penelitian penulis berkesimpulan bahwa hadis Rasul SAW tentang Mushāfahah dalam hal ibadah dan muamalah dilihat dari segi kualitas sanad keseluruhan hadits tersebut bisa diamalkan. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan melalui takhrij al- hadits dan analisis melalui literatur serta bahan pustaka lainnya. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Mayoritas ulama mazhab berpendapat bahwa realisasi Mushāfahah mencakup berjabat tangan antara lakilaki dan perempuan hanya diperbolehkan apabila tidak disertai dengan syahwat serta aman dari fitnah. Apabila dikhawatirkan terjadi fitnah terhadap salah satunya, atau disertai syahwat dari salah satunya atau kedua-duanya maka keharaman berjabat tangan tidak diragukan lagi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.125 Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 18 Aug 2016 10:29 |
Last Modified: | 18 Aug 2016 10:29 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6317 |
Actions (login required)
View Item |