Fera Fatul Istikaroh (2015) STUDI KUALITAS HADIS TENTANG LARANGAN SHALAT DI ANTARA TIANG-TIANG MASJID. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (234kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (74kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (94kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (170kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (84kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (18kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (21kB) | Preview |
Abstract
Skripsi ini berjudul: “ Studi Kualitas Hadits tentang Larangan Shalat Diantara Tiang-tiang Masjid”. Hal-hal yang sering tidak bisa hindari ketika berjamaah adalah adanya sesuatu yang menyebabkan terhalangnya shaf, sehingga shaf tersebut terputus, misalnya pada barisan shaf tersebut ada meja, kursi atau lainnya. Akan tetapi, kebanyakan masjid sekarang memiliki tiang-tiang yang menyebabkan terputusnya sambungan shaf. Ulama sepakat bolehnya membuat shaf diantara tiang-tiang masjid jika keadaan masjid sempit dan dipenuhi oleh orang-orang, adapun jika masjid dalam keadaan luas dan tidak dipenuhi oleh orang-orang lalu para makmum membuat shaf diantara tiang-tiang masjid Dalam hal ini ada perbedaan ulama dalam menetapkan hukum shalat diantara tiang-tiang. Maka dari itu penulis lebih fokus meneliti kualitas hadits dilihat dari segi sanad dan matan. Tujuan penelitian ini adalah untuk, 1) mengetahui kualitas hadits tentang larangan shalat diantara tiang-tiang, 2) fiqh hadits (pemahaman hadits). Adapun penelitian ini adalah penelitian sanad dan matan hadits dengan menggunakan kaidah keshahihan hadits yang dikemukakan oleh ulama sebagai acuan. Jenis penelitian ini adalah library reaserch menggunakan metode takhrij al-hadits. Berdasarkan hasil penelitian, dapat di ambil kesimpulan bahwa hadits tentang larangan shalat diantara tiang-tiang baik dilihat dari kualitas sanad dan matan hadits riwayat Abu Daud dan Tirmidzi dinyatakan shahih dan tidak mengandung syadz dan ‘illat, sedangakan dilihat dari riwayat Ibnu Majah dinyatakan tidak shahih, karena salah satu perawi mendapat jarh (kritik), tetapi hadits tersebut didukung oleh hadits lain, yaitu hadits dari Anas, maka hadits Ibnu Majah naik menjadi hasan lighairihi, maka hadits tersebut bisa diterima dan bisa untuk di amalkan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.12516 Studi Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 06:13 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 06:13 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6292 |
Actions (login required)
View Item |