NOVITA PUTRI, - (2022) Makna Aża Menurut Al-Razi Dalam QS. Al-Baqarah ayat 222 (Analisis Al-Wujuh wa An-Nazhair). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

Preview	Text (BAB IV HASIL) BAB IV HASIL.pdf - Published Version Download (1MB) | Preview
Preview	Text SKRIPSI NOVITA PUTRI.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Diantara ayat-ayat Alquran yang membahas tentang haid adalah QS. Al-Baqarah ayat 222. Haid di sini disebut dengan aża. Al-Razi menafsirkan ayat ini dalam kitab tafsir Mafatihul Ghaib, salah satu tafsir ar-ra‟yu yang benar-benar telah mencerminkan pada perpaduan antara pemikiran yang rasional dan pemikiran tradisional. Dalam lingkup Alqur‟an aża memiliki banyak makna, dalam mengungkapkan maknanya dibutuhkan analisis al-Wujuh wa an-Nazhair. Rumusan masalah yang dipaparkan dalam skripsi ini adalah bagaimana makna lafaz aża dalam QS. Al-Baqarah ayat 222 menurut Tafsir Mafatihul Ghaib dan bagaimana makna aża jika dilihat dari sudut kajian al-Wujuh wa an-Nazhair. Penelitian ini menggunakan metode tematik term dengan jenis penelitian library research. Adapun hasil temuan dalam skripsi ini adalah. Pertama, makna aża menurut Al-Razi adalah kotoran. Selain itu, aża pada ayat ini memiliki dua peran penting yaitu sebagai „illat dari perintah i‟tizal disaat isteri dalam keadaan haid dan aża merupakan alat pembeda antara haid dan istihadah, karena haid memiliki beberapa karakteristik yang tidak sama dengan istihadah. Kedua, aża memiliki beberapa tujuh wujuh. Aża terdapat dalam QS. Al-Baqarah : 196, 222, 262, 263, dan 264; QS. Ali Ilmran : 111, 186; QS. An- Nisa‟: 102, dan QS. Al-Ahzab: 48. Aża bermakna gangguan, kata kasar, penyakit, dan kotoran. Kata Kunci: Aża, Al-Razi, Al-Wujuh.

Actions (login required)

View Item