Rabi’atul Awaliyyah Hasmin (2015) PERSPEKTIF HADIS MEMAKAI PARFUM BAGI PEREMPUAN (STUDI ILMU MUKHTALIF HADIS). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (273kB) | Preview |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (88kB) | Preview |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (148kB) | Preview |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (96kB) |
||
|
Text
BAB V.pdf Download (19kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (24kB) | Preview |
Abstract
Di zaman modern ini, parfum bukanlah sesuatu yang asing. Karena parfum merupakan kebutuhan bagi perempuan. Perempuan sering tak percaya diri jika tidak memakai parfum ketika keluar rumah, karena perempuan selalu ingin tampil bersih dan wangi. Akan tetapi, penggunaan parfum bagi perempuan dilarang dalam hadis nabi saw., jika seorang perempuan keluar rumah dengan menggunakan parfum, maka perempuan itu akan dianggap seperti pezina. Tentu hal ini harus menjadi pertimbangan, bagaimana pandangan hadis tentang kebolehan dan larangan penggunaan parfum bagi perempuan di zaman modern ini. Tujuan penelitian ini ialah untuk, 1. Mengetahui kualitas hadis larangan dan kebolehan memakai parfum bagi wanita, 2. Mengetahui pemahaman dan penyelesaian hadis mukhtalif tentang pemakaian parfum bagi perempuan. Adapun penelitian ini adalah penelitian sanad dengan menggunakan kaidah keshahihan hadis yang dikemukakan oleh ulama sebagai acuan. Jenis penelitian ini adalah library research menggunakan metode takhrij al-hadits serta memadukannya dengan metode ilmu mukhtalif al-hadits. Berdasarkan hasil penelitian, penulis berkesimpulan bahwa hadis larangan memakai parfum bagi perempuan bersifat shahih dan hadis kebolehan memakai parfum bagi perempuan bersifat shahih dan dapat dijadikan hujjah dalam beramal karena kedua-duanya sama hadis maqbul. Penulis merujuk kepada pendapat ulama, bahwa hadis mukhtalif tentang larangan dan kebolehan memakai parfum bagi perempuan ini dapat diselesaikan dengan metode al-Jam’u wa at-Taufiq (mengkompromikan dua hadis yang saling bertentangan) melalui pendekatan kaidah ushul fiqh, dikarenakan para ulama mengamalkan kedua hadis tersebut. Perempuan yang keluar rumah menggunakan parfum yang bertujuan agar aromanya dicium oleh kaum laki-laki, maka dilarang menggunakan parfum sedangkan kebolehan penggunaan parfum bagi perempuan hanya untuk suami atau mahramnya saja. akan tetapi,untuk menghindari aroma tidak sedap yang keluar dari tubuh perempuan maka diperbolehkan memakai parfum dengan syarat parfum itu hanya dapat dicium oleh diri sendiri dan bukan untuk menarik perhatian kaum laki-laki.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.125 Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 05:44 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 05:44 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6281 |
Actions (login required)
View Item |