Mohd Zuraidi bin Yusuf (2015) ASHABIYYAH DALAM PERSPEKTIF HADIS. Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
FM.pdf Download (339kB) | Preview |
|
|
Text
bab 1.pdf Download (120kB) | Preview |
|
|
Text
bab 2.pdf Download (130kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (179kB) | Preview |
|
Text
bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) |
||
|
Text
bab 5.pdf Download (23kB) | Preview |
|
|
Text
EM.pdf Download (14kB) | Preview |
Abstract
Skripsi yang berjudul “ashabiyyah dalam perspektif hadis”, Judul ini diangkat karena penulis melihat kondisi masyarakat umat Islam hari ini yang berpecah belah karena bangsa, keturunan, Negara, dan berbeda pemikiran. Realitas umat Islam hari ini, berlebihan dalam mengobarkan semangat fanatik yang dapat menyebabkan perpecahan. Selain dari itu, permusuhan terjadi hanya karena ke-ta’ashshub-an terhadap suatu bangsa sehingga bangsa yang lain ditindas dengan zalim tanpa memikirkan resiko dan akibatnya. Hadis tentang ashabiyyah ini, penulis membahahagikan kepada tiga kondisi, yaitu kondisi pertama adalah hadis tentang difinisi ashabiyyah, kondisi kedua adalah hadis tentang larangan ashabiyyah dan kondisi terakhir adalah hadis tentang ancaman terhadap golongan yang ashabiyyah. Setelah melalui proses takhrij bahwa hadis tentang ashabiyyah berstatus shahih. Dengan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan (library research), yakni dengan mengumpulkan data dan menelaah bahan-bahan kepustakaan berupa hadis-hadis Nabi dan penjelasan-penjelasan. Penulis menganalisis data tersebut secara menyeluruh dengan melihat pemahaman dan pendapat para Ulama’ tentang redaksi hadis ashabiyyah dengan mengunakan ilmu fiqh al-hadis. Hasil penelitian ini adalah para Ulama’ klasik maupun kontemporer bersepakat berpendapat bahwa rekaksi Nabi tentang larangan ashabiyyah adalah yang bersifat keras sehingga Nabi memberi ancaman terhadap golongan ashabiyyah yang fanatik terhadap kelompok, msainya adanya kalimah-kalimah:ميتة جاهليةععمية,ليس من, mereka juga berpendapat bahwa ‘ashabiyyah membawa keburukan dan ia memberi dampak dan kesan yang besar terhadap sebuah hubungan silaturrami. Namun berbeda dari Ibnu Khaldun yang tegas mengatakan bahwa ashabiyyah dibolehkan karena ia sangat penting dalam membina ketahanan sebuah Negara yang bersifat itu bias melindungi Negara dari ancaman. Namun, para ulama’ tetap bersepakat bahwa Ashabiyyah adalah virus dalam sebuah hubungan persaudaraan, harakah maupun persatuan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.125 Hadits |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir |
Depositing User: | eva sartika |
Date Deposited: | 12 Aug 2016 05:35 |
Last Modified: | 12 Aug 2016 05:35 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6278 |
Actions (login required)
View Item |