Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

MAKNA KATA BASYĪR DAN NADZĪR DALAM AL-QUR’AN (Kajian Komparatif Antara Ibnu Katsir, Al-Maraghi dan Sayyid Quthb)

Mahfud Ibawi (2015) MAKNA KATA BASYĪR DAN NADZĪR DALAM AL-QUR’AN (Kajian Komparatif Antara Ibnu Katsir, Al-Maraghi dan Sayyid Quthb). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
FM.pdf

Download (217kB) | Preview
[img]
Preview
Text
bab 1.pdf

Download (132kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (82kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (120kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (153kB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (54kB) | Preview
[img]
Preview
Text
EM.pdf

Download (22kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini berjudul: “MAKNA KATA BASYĪR DAN NADZĪR DALAM AL-QUR’AN(Kajian Komparatif Antara Ibnu Katsir, Al-Maraghi dan Sayyid Quthb)”. Keberagaman makna yang terkandung dalam lafazh-lafazh yang menjadi derivasi dari akar kata ba syin ra ( ب ش ر ) dan akar kata nun dzal ra (ن ذ ر) , juga perbedaan pendapat dari para pakar Islam dalam memahami makna basyīr dan nadzīr seperti yang telah dijelaskan di atas, menimbulkan suatu pertanyaan bagi penulis tentang apa makna lafazh basyīr dan nadzīr yang terdapat dalam al-Qur’an menurut para mufassirin. Penelitian ini membahas bagaimana makna basyīr dan nadzīr dalam al-Qur’an, yaitu merupakan penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya penulis menggunakan studi kepustakaan, yakni dengan mengumpulkan data serta bahan-bahan dari kitab-kitab Tafsir, dan bahan-bahan yang mempunyai keterkaitan dengan permasalahan yang dibahas Setelah melakukan penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa secara etimilogy Basyīr bermakna orang yang berperan sebagai periang hati atau orang yang senantiasa menyampaikan kabar gembira. Selain itu basyīr juga bisa berarti orang yang memiliki kebaikan dan keindahan. Dan nadzīr bermakna Sedangkan kata nadzīr berasal dari kata andzara (أَنْذَرَ) yang memiliki kesamaan arti dengan lafazh a’lama (أَعْلَمَ) berarti memberitahu dan khadzdzara (حَذَّرَ) yang berarti memberi peringatan dan menyuruh berhati-hati. Sedangkan secara terminology basyīr bermakna basyīr sebagai ‘orang yang membawa berita gembira bagi orang-orang yang mau mengikuti, taat dan mau menerima kebenaran yang didakwahkan oleh Rasulullah, yaitu dengan pertolongan di dunia dan perolehan pahala kelak di akhirat’. Kemudian nadzīr sebagai ‘orang yang memberi peringatan bagi orang-orang yang mendurhakai, menentang, dan menolak kebenaran yang telah didakwahkan Rasulullah saw, yaitu dengan kesengsaraan dan kehinaan di dunia dan adzab yang menghinakan di akhirat. Selanjutnya, untuk memperoleh hasil yang maksimal dari dakwahnya ini, maka para rasul selalu menggunakan sugesti dan yakni, yakni mereka menyampaikan basyīr dan nadzīr ini sebagai usaha untuk mempengaruhi ummat yang dihadapinya agar supaya mereka mau mengikuti ajaran yang dibawanya. Melalui akhlak mulia, teladan, kewibawaan dan kepribadian para nabi-nabi pilihan inilah diharapkan ajaran-ajaran yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh ummat. Makhluk pilihan Allah berupa para Rasul dan Anbiya’ inilah yang dapat memberikan sugesti kepada ummatnya, dengan kepiawaian mereka dalam bergaul dan berkomunikasi. Dengan demikian, para rasul memiliki metode dan pendekatan sendiri-sendiri dalam menghadapi kaumnya, dalam rangka menarik dan menyentuh hati ummat untuk mau percaya, yakin, takut, tunduk dan mengabdi kepada Ilahi yakni Allah SWT.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: 200 Agama > 290 Agama Selain Kristen > 297 Islam > 297.1 Sumber-sumber Agama Islam, Kitab Suci Agama Islam > 297.1226 Tafsir Al-Qur'an, Ilmu Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Alqur'an dan Tafsir
Depositing User: eva sartika
Date Deposited: 12 Aug 2016 05:32
Last Modified: 12 Aug 2016 05:32
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/6277

Actions (login required)

View Item View Item