Search for collections on Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Repository

ANALISIS AYAT-AYAT JADAL ANTARA NABI MUSA DAN FIR’AUN SECARA KONSEPTUAL TENTANG KETUHANAN MENURUT SAYYID QUTUB

DINA INDRIANI, - (2022) ANALISIS AYAT-AYAT JADAL ANTARA NABI MUSA DAN FIR’AUN SECARA KONSEPTUAL TENTANG KETUHANAN MENURUT SAYYID QUTUB. Thesis thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

[img]
Preview
Text
GABUNGAN KECUALI BAB IV.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Nabi Musa memaparkan argumentasi yang kuat untuk membantah pernyataan Fir'aun yang mengatakan dirinya Tuhan dan mengingkari Allah sebagai Tuhan semesta alam. Demikian pada dewasa ini, masih ada yang menyangkal keberadaan Allah dikarenakan kesombongannya. Begitu juga perdebatan yang lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari, yang kadangkala adab sering luput darinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tafsir ayat-ayat jadal antara Nabi Musa dan Fir'aun secara konseptual tentang ketuhanan menurut Sayyid Qutub, serta adab jadal yang terdapat pada kisah perdebatan keduanya. Penelitian ini menggunakan metode library research. Sumber data yang digunakan dalam penelitian terdiri atas data primer yakni tafsir Fî Zhilâl al-Qur‟an, adapun data sekunder berasal dari berbagai literatur yang menunjang penelitian. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan teknik content-analysis. Berdasarkan analisis data, Sayyid Qutub menerangkan bahwa pada jadal secara konseptual tentang ketuhanan dalam Surah asy-Syu'ara, Nabi Musa mengemukakan dua bentuk argumentasi. Pertama, memaparkan sifat-sifat rububiyyah Allah yang dengannya setiap akal dipaksa untuk mengakui dan membenarkannya. Kedua, memperlihatkan kebenaran yang bersifat materi (mukjizat). Sementara Fir'aun layaknya sang thagut dan diktator, dia hanya menggunakan kekuasaannya dengan menuduh dan mengancam Nabi Musa sebagai bahan argumentasi, karena khawatir kaumnya akan terpengaruh. Adapun adab jadal yang terdapat pada kisah perdebatan keduanya yaitu menjadikan jadal untuk menemukan kebenaran, jadal dengan perkataan yang baik dan lemah lembut, menyimak perkataan lawan bicara, tidak mengungkit masa lalu atau kesalahan, menghindari tuduhan dan ancaman sebagai bahan untuk berargumentasi, serta tidak menghasut orang lain untuk menolak kebenaran dan membenci orang yang menyampaikan kebenaran. Kata Kunci: Jadal, Nabi Musa, Fir‟aun, Ketuhanan, Sayyid Qutub.

Item Type: Thesis (Thesis)
Subjects: 000 Karya Umum
Divisions: Program Pascasarjana > S2 > Tafsir Hadist
Depositing User: pps -
Date Deposited: 28 Jul 2022 02:43
Last Modified: 28 Jul 2022 02:43
URI: http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/62266

Actions (login required)

View Item View Item