HELLEN LAST FITRIANI, - (2022) KDRT DI MASA PANDEMI COVID-19 PADA KELUARGA PEKERJA HARIAN DI PEKANBARU MENURUT TEORI QIRÂ’AH MUBÂDALAH. Disertasi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
||
|
Text
Gabungan.pdf Download (6MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang terjadinya KDRT pada Pekerja Harian di masa Pandemi Covid-19 di Kota Pekanbaru, cara mempertahankan keutuhan keluarga pekerja harian pada masa pandami Covid-19 di Kota Pekanbaru dan penyelesaian kasus KDRT di Kota Pekanbaru dengan Pendekatan Qiraáh Mubadalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods, yaitu penelitian campuran dengan model kualitatif dan kuantitatif secara empiris dan penomonologi. Data berasal dari data primer dan sekunder, kemudian di analisis secara deskriptif kualitatif dengan reduksi penyajian data serta verifikasinya. Hasil penelitiannya bahwa latar belakang yang menjadi faktor terjadinya KDRT pada pekerja harian dampak pandemi Covid-19 di Kota Pekanbaru adalah 3 unsur, yaitu unsur emosi dan amarah, unsur ekonomi dan keuangan, serta unsur rendahnya pemahaman dan pengamalan ajaran agama. Adapun cara mempertahankan keutuhan rumah tangga pekerja harian dampak pendemi Covid-19 di Kota Pekanbaru adalah dengan cara mempelajari, memahmi, memikirkan, merealisasikan hak dan kewajiban anggota keluarga sesuai fungsinya dan tugasnya masing-masing serta memahami dampak yang timbul dari broken home, KDRT dan perceraian, baik secara sikologi, perdata maupun pidana, dengan mengacu pada UU nasional yang mengantur tentang rumah tangga yaitu UUP No. 1 th 74 diubah UUP No. 16 th 19, KHI dan UU HAM. Sedangkan cara penyelesaian KDRT pada lima jenis pekerja harian dampak pandemi covid-19 di Kota Pekanbaru dengan pendekatan qiraáh mubadalah, bahwa bisa di katakan KDRT bisa terjadi dari istri ke suami dan dari anak ke orang tua. Adapun penyebab KDRT nya umumnya masalah ekonomi dan keuangan, solusi dari KDRT yang terjadi penyelesaiannya dilakukan dengan cara damai dan kekeluargaan, kendati demikian masih saling diam sambil menunggu benar-benar hati damai lahir dan batin. Namun solusi damai menunjukkan bahwa qiraáh mubadalah cukup efektif dalam menyelesaikan kasus KDRT, sebab kasus KDRT yang terjadi dalam keluarga jika anggota keluarga tidak saling memahami bahwa dalam keluarga, baik laki-laki maupun perempuan itu saling membutuhkan dan sebagai mitra relasi, sama dalam hak dan keawajiban dan sama saling membutuhkan antara satu dengan yang lainya tanpa bisa berdiri sendiri. Hal ini sesuai dengan prinsif-prinsif dalam menjaga keutuhan keluarga menurut Faqihuddin Abdul Kodir dalam bukunya Qiraáh Mubadalah sebuah tafsir progresif untuk menegakkan keadilan gender menurut syariat Islam. Adapun lima pilar prinsif tersebut adalah: 1). Mitsaqan ghalizha (ikatan yang kokoh antara suami istri); 2). Hunna libasun lakum wa antum libasun lahunna (berpasangan); 3). Muásyarah bil ma’ruf (berlaku baik); 4). Tasyawurin (saling berembuk atau tukar pikiran); 5). Taradhim min huma (saling nyaman atau ridha).. Kata Kunci : KDRT, Pandemi Covid-19, Pekerja Harian, Pekanbaru.
Item Type: | Thesis (Disertasi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Program Pascasarjana > S3 > Hukum Keluarga |
Depositing User: | pps - |
Date Deposited: | 27 Jul 2022 03:52 |
Last Modified: | 31 Aug 2022 06:20 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/62062 |
Actions (login required)
View Item |