ASRIL HAMIDI, - (2022) KONSEP KEBAHAGIAAN MENURUT PEMIKIRAN SYAIKH ABDURRAHMAN BIN NASHIR AS-SA’DI (KAJIAN KITAB TAISIR AL-KARIM AR-RAHMAN FI TAFSIR KALAM AL-MANNAN). Thesis thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU.

	Text (BAB IV) BAB IV.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB)
Preview	Text TESIS ASRIL HAMIDI.pdf Download (10MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Asril hamidi (2022): “Konsep Kebahagiaan Menurut Pemikiran Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di (kajian kitab taisir al-karim ar-rahman fi tafsir kalam al- mannan). Keyword: kebahagiaan, As-sa’di Penelitian ini dilatar belakangi oleh fenomena yang terjadi di tengah masyarakat yang mengira bahwa kebahagiaan itu adalah didapat dengan cara mengumpulkan harta, gila akan popularitas, memiliki kekuasaan atau jabatan yang tinggi, melihat hal tersebut di atas, konsep bahagia setiap orang memang berbeda-beda. Namun, Al-Qur’ān telah jelas menggambarkan konsep kebahagiaan, sehingga manusia menemukan kebahagiaan yang hakiki, bukan kebahagiaan yang semu. Rumusan masalah dalam penelitian ini: Apa saja term-term kebahagiaan di dalam Al-Qur’ān, serta bagaimana penafsiran Syaikh As-sa’di terhadap term tersebut? Bagaimana langkah-langkah meraih kebahagiaan dalam Al-Qur’ān menurut Syaikh As-sa’di, serta relevansinya dalam konteks kekinian?. Adapun tujuan dari penelitian ini: Untuk mengetahui terminologi yang digunakan Al-Qur’ān tentang kebahagiaan. Untuk mengetahui langkah-langkah dan upaya meraih kebahagiaan dalam Al-Qur’ān menurut tafsir Syaikh As-sa’di. serta relavansinya menurut Syaikh As-sa’di dalam konteks kekinian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif/ kepustakaan (library research), pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan tafsir maudhu’i (tematik), merujuk kepada kitab tafsir Syaikh As-sa’di. Berdasarkan hasil dari penelitian ini penulis mengambil kesimpulan: pertama: term kebahagiaan di antaranya: klimat السعادة (As-sa’adah), الفلاح (Al-falah), الفوز (Al-fauz), dan kalimat المتاع (Al-mata’) untuk kalimat As-sa’adah di interpretasikan untuk kebahagiaan akhirat saja, kalimat Al-falah dan Al-fauz sama-sama mempunyai dua dimensi, yakni kebahagiaan di dunia dan akhirat, sedangkan kalimat Al-mata dapat di interpretasikan dengan kebahagiaan didunia saja yang bersifat semu. Kedua: langkah-langkah meraih kebahagiaan diantarnya: menghindari kekufuran, beriman dan beramal shaleh, menjalankan perintahnya, khusyu’ dalam mengerjakan shalat, berpaling dari hal-hal yang tidak berguna, berjihad, berlaku benar (shidiq). Adapun relevansinya antara kalimat As-sa’adah, Al-falah, Al-fauz dan Al-mata’ dalam konteks kekinian dapat dimaknai sebagai suatu kebahagiaan, kemenangan dan keberuntungan duniawi maupun ukhrawi yang diperoleh melalui jalan takwa.

Actions (login required)

View Item