NURUL AMRINA RASYADA, - (2022) ANALISIS SEKSYEN 17 ENAKMEN UNDANG-UNDANG KELUARGA ISLAM NEGERI TERENGGANU 2017 MENGENAI PERNIKAHAN TANPA IZIN PENGADILAN DAN DAMPAK HUKUMNYA (STUDI KASUS DI DAERAH KUALA TERENGGANU, MALAYSIA). Skripsi thesis, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
|
Text
GABUNGAN SKRIPSI KECUALI BAB IV.pdf Download (3MB) | Preview |
|
Text (BAB IV)
BAB IV PEMBAHASAN.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
ABSTRAK Nurul Amrina Rasyada: Analisis Seksyen 17 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 Mengenai Pernikahan Tanpa Izin Pengadilan dan Dampak Hukumnya (Studi Kasus di Daerah Kuala Terengganu, Malaysia) Penelitian ini dilatarbelakangi dimana semakin meningkat kasus mengenai nikah tanpa izin pengadilan. Izin pengadilan dan prosuder penikahan tidak menjadi salah satu syarat sah sebuah pernikahan dalam Islam. Namun, pada masa kini, sudah menjadi suatu keharusan agar pihak mahkamah syariah dapat memeriksa setiap persyaratan yang perlu dipenuhi oleh setiap pihak dalam pernikahan itu, sesuai dengan ketentuan Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 (EUKI Terengganu 2017). Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yakni pandangan masyarakat Muslim mengenai ketentuan seksyen 17 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 mengenai pernikahan tanpa izin pengadilan, dampak pernikahan tanpa izin dari segi pengadilan dan masyarakat serta tinjauan Hukum Islam mengenai Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 mengenai pernikahan tanpa izin pengadilan. Penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian keperpustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian ini dapat mengetahui pandangan masyarakat muslim mengenai ketentuan seksyen 17 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 mengenai pernikahan tanpa izin pengadilan yang mana mayoritas tidak bersetuju nikah tanpa izin pengadilan ini menjadi ikutan dalam kalangan masyarakat dan Masyarakat juga berpendapat penyebab dan faktor utama terjadinya nikah tanpa izin pengadilan adalah kerna mahar/hantaran yang tinggi, pasangan ingin menyembunyikan aib, tidak mendapat keizinan dari keluarga, kurangnya pengatahuan mengenai hukum dan agama dan disebabkan adat melayu. Dampak nikah tanpa izin pengadilan selain dikenakan hukuman menurut EUKI Terengganu 2017 adalah faraq nikah, dampak terhadap isteri, dampak terhadap anak dan dapat merusakkan mindset generasi muda sekarang. Dapat dilihat tinjauan Hukum Islam mengenai EUKI Terengganu 2017, di kalangan ulama terdapat perbedaan pendapat dan mayoritas melarang pernikahan tanpa izin pengadilan. Berdasarkan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat kelemahan dalam EUKI Terengganu khususnya berkaitan dengan sanksi kesalahan yang mana sanksi kesalahan tidak terlalu berat dan penguatkuasaan dalam memberi hukuman tidak semaksimal mungkin. Oleh itu, EUKI Terengganu 2017 ini perlu modifikasi khususnya pada sanksi-sanksinya agar pelanggaran hukum ini dapat diatasi. Dan sentiasa memberi pengatahuan kepada masyarakat mengenai dampak pernikahan tanpa izin pengadilan agar dapat membuka pengatahuan kepada masyarakat sekaligus memberikan kesedaran secara meluas. Kata kunci: Nikah Tanpa Izin Pengadilan, Terengganu
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | 000 Karya Umum |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Hukum Keluarga (Ahwal Al-Syakhsiyah) |
Depositing User: | fasih - |
Date Deposited: | 22 Jul 2022 03:57 |
Last Modified: | 22 Jul 2022 03:57 |
URI: | http://repository.uin-suska.ac.id/id/eprint/61673 |
Actions (login required)
View Item |